8. kali kedua

180 13 0
                                    

Saat bintang tengah menaiki bis ada seorang wanita yang juga menaiki bis tersebut mereka duduk bersebelahan dan wanita itu adalah Jingga Putri Senjani.Bintang bergeser ke sebelah tempat duduk dekat kaca, dia sengaja menggunakan headset untuk membaca buku .

"Thanks ya" ucap jingga

Bintang tidak merespon karena dia tidak mendengar, jingga lalu menepuk pundak bintang sontak membuat bintang terkejut dan buku bintang terjatuh.

"Eh sorry,,,ini buku Lo, hah bintang?" Jingga terkejut karena ternyata orang yang di samping nya adalah bintang, pria yang ia sukai saat pertemuan pertama.

Bintang tersenyum kepada jingga dan berkata
"tidak apa-apa dan terimakasih" balas bintang dengan bahasa isyarat.

"Duh gini banget ,,jujur gue malu banget. Tapi bintang baik banget sih, jadi makin suka gue" ucap nya dala hati.

Bis sekolah akhirnya sampai, jingga dan bintang akhirnya turun. Di gerbang sudah ada langit yang menunggu.

"Kak bintang" panggil langit sambil melambaikan tangan nya.

Bintang dan jingga akhirnya menemui langit.
"Kak bintang dengan siapa?" Batin langit.

"Hallo, langit" sapa jingga.

"Haii,,Lo jingga kan ya? Kok Lo bisa bareng sama Abang gue?" Tanya langit.

"Tadi gue sama bintang kebetulan kita satu bis" balas jingga.

"Oh ternyata hanya kebetulan" batin langit.

"Yaudah mending kita masuk aja yuk, bentar lagi bel sekolah bunyi" sahut bintang dengan bahasa isyarat.

Mereka akhirnya masuk ke kelas.

Saat di kelas jingga terus saja menatap bintang, dia tampak kagum dengan ke tampanan bintang, meskipun bintang memiliki kekurangan namun semua itu tertutupi oleh kebaikan serta ketampanan bintang.

"Jingga, Lo ke sambet apa anjir, ngeliatin apa Lo sampe senyum-senyum kaya gitu hah?" Tanya Haikal yang duduk di sebelahnya.

Haikal mengira jingga sedang melihat langit sontak Haikal pun berteriak "woy Lang, jingga ngeliatin Lo terus tuh dari tadi" ucap Haikal.

"Haikal anjrr,, apaan si Lo anjrtt gue malu di liatin banyak orang"

"Yee, amang benar kan Lo lagi liatin langit, secara dia kan tamvan wkwkwk"

Langit yang melihat jingga malu seperti itu hanya bisa tersenyum dan berkata dalam hati "apa benar jingga liatin gue? Batin nya.

Bintang yang menyaksikan itu semua tampak acuh, dia hanya fokus kepada buku dan pulpennya sambil menunggu guru yang datang.

Ujian pun dimulai dan semua anak-anak tampak duduk rapi dan fokus kepada soal ujiannya. Begitupun dengan bintang dia begitu fokus dan tak terasa tetesan darah keluar dari hidungnya. Bintang merasakan pusing yang amat hebat pada kepala nya.Langit yang melihat itu tampak syok dan panik pasalnya bintang tidak pernah sakit seperti ini.

"Bang, Lo kenapa? Bang bintang, bang?"ucap langit.

Bintang terjatuh dan pingsan, langit segera membawa nya keruang UKS. Dokter sekolah sudah mengecek keadaan bintang.
"Dok bagaimana keadaan kakak saya? Dia gak kenapa-kenapa kan?" Tanya langit.

"Maaf de, saya rasa ini cukup serius namun saya belum bisa menebak apa penyakit nya, saya sarankan kamu bisa membawa kakak mu ke rumah sakit ya"ucap sang dokter dan lalu pergi.

"Kenapa lagi ini? Apa lagi? Tuhan kenapa kamu ngasih banyak ujian buat kak bintang"

Langit akhirnya kembali masuk untuk menyelesaikan ujian nya.
"Gimana keadaan bintang Lang?" Tanya Haikal.

"Gue gatau kal, cuma kata petugas UKS nya gue harus bawa bang bintang ke rumah sakit, karena mungkin penyakit nya parah" ucap langit.

Jingga yang mendengar itu merasa kasihan pada bintang. Dia tidak menyangka begitu banyak derita yang bintang peroleh.

Jam pulang sekolah pun telah tiba, namun bintang tak kunjung sadarkan diri, akhirnya langit, jingga, dan Haikal berinisiatif membawa bintang ke rumah sakit.

Bintang dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang