20. Penyesalan dan Kebenaran

198 8 3
                                    

Saat ini Anna tengah duduk termenung entah kenapa dia merasakan sakit dan sesak dihatinya.
Anna akhirnya berdiri dia sesekali melihat bintang yang tengah tertidur tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit, begitu pula dengan Rey yang sama halnya merasakan apa yang sedang Anna rasakan.

Anna akhirnya berdiri dia sesekali melihat bintang yang tengah tertidur tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit, begitu pula dengan Rey yang sama halnya merasakan apa yang sedang Anna rasakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mah entah kenapa papah kali ini merasa kasian sama bintang" ucap Rey.

Anna kembali menatap wajah putra pertamanya itu yang dari dulu tidak pernah dia tatap, sentuh, bahkan cium. Anna menatap wajah bintang dengan seksama.

"Tuhan, dia anak ku wajahnya, wajah itu tidak pernah aku sentuh, wajah itu tidak pernah aku cium bahkan aku perhatikan. Bintang sejahat itukah mamah padamu nak? Maafkan mamah nak mamah sudah menjadi orang tua yang jahat sama kamu" batin Anna.

Anna kembali menangis dia tidak sanggup melihat bintang, rasa bersalahnya kian memuncak saat dia melihat wajah bintang.

"Mamah gak sanggup pah, mamah gabisa, mamah merasa bersalah sama bintang" ucap Anna sambil menangis.

"Papah juga sama mah, papah baru sadar ternyata kita udah sejauh ini bedain bintang sama langit, papah udah jadi ayah yang gagal buat mereka" ucap Rey terisak.

"Andai waktu bisa mamah putar kembali, mamah gamau jadi jahat ke bintang mamah mau jadi ibu yang baik buat dia " ucap Anna.

"Entah apa yang kita fikirkan dulu mah, sampai-sampai kita berbuat jahat terhadap bintang " ucap Rey sambil memeluk Anna.

*****

Saat Anna dan Rey berbicara seperti itu tak mereka sadari ada langit yang tengah mendengarkan, ada rasa bahagia pula di hati langit. Namun, diapun merasa bersalah kepada bintang karena telah merebut jingga dengan cara yang sangat salah.

"Entah kenapa gue jadi manusia egois kaya gini, gue bukan gue yang dulu, langit sadar bangsat lu udah ngelakuin hati kakak dan cewe yang Lo suka, Lo gblk banget anjir" Langit mencaci maki dirinya sendiri.

"Gue harus bicara sama jingga kalau ini semua akal gue, gue harus bicara semuanya sebelum terlambat, iya gue harus bicara" ucap langit.

****
Langit akhirnya menelpon jingga, dia mengajak jingga untuk bertemu di rumah sakit tempat bintang dirawat.

Tak butuh waktu lama jingga akhirnya sampai. Terlihat wajah jingga sangat khawatir dia langsung menanyakan kondisi bintang kepada langit.

"Langit, apa yang terjadi? Bintang dia kenapa?" Tanya jingga.

"Kamu tenang dulu yah, bintang dia lagi di tangani sama dokter Danu" jawab langit.

Langit menarik nafas panjang...
"Ada yang mau aku bicarakan" ucap langit.

"Oh iya, kamu mau bicara apa?" Tanya jingga.

"Ini tentang aku, kamu, dan bintang jingga, sebenarnya emmm kamu dan Bintang putus itu sebenarnya gara-gara aku" ucap Langit.

Bintang dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang