INH-15 : RAHASIA NOLAN

822 128 10
                                    

Sudah berapa hari Aluna tidak mendapatkan kabar dari Nolan, bahkan gadis itu menanyakan tentang keberadaan Nolan kepada teman-teman sekelas Nolan, tapi orang-orang di kelas itu mengatakan kalau Nolan sedang izin, tapi mereka tidak tau Nolan izin pergi ke mana. Hal itu seketika membuat Aluna terus memikirkan lelaki itu, rasa khawatirnya tiba-tiba langsung menyerang.

Gadis itu berlari menyusuri koridor sekolah, dengan cepat dirinya menuruni anak tangga tanpa mempedulikan dirinya yang sudah menabrak orang, gadis itu hanya meninggalkan kata 'sorry' kepada orang-orang yang tidak sengaja di tabrak-nya karena dirinya sedang buru-buru untuk kembali ke kelasnya.

Perasaan gadis itu sangat tidak tenang, dirinya berpikir telah terjadi sesuatu kepada Nolan sehingga membuat lelaki itu hilang kabar. Dengan cepat Aluna menyambar tasnya dan keluar dari dalam kelasnya, gadis itu kemudian berlari menuju rooftop, tidak peduli kakinya lelah karena turun tangga sekolah itu, intinya pikirannya sekarang sangat kacau.

Setelah sampai di rooftop, Aluna menatap satu persatu wajah mereka di sana, gadis itu tidak menemukan orang yang sedang di carinya, yaitu Reksa. "Kakak kemana?" Tanya gadis itu.

"Kantin bareng Clara" jawab Gevan.

Aluna berdecak dan hendak berbalik, namun tangannya langsung ditahan oleh Zion. "Buru-buru banget, mau kemana?" Tanya lelaki itu tepat di telinga Aluna.

Aluna menghela nafasnya perlahan kemudian balik menatap lelaki itu. "Gue lagi ada urusan sama kak Reksa, biarin gue dulu, yah" ucap Aluna dengan nada suara yang sangat lembut di telinga Zion.

"Ngomongnya jangan gitu sayang, nggak enak di dengar, harus aku-kamu oke?" Pinta Zion yang menatap mata Aluna.

Aluna dengan cepat mengangguk, dari pada dirinya berlama-lama dengan Zion di sini, lebih baik dirinya menuruti ucapan lelaki itu. Tanpa diminta Zion, gadis itu mencium pipi kiri dan kanan lelaki itu, tidak lupa juga mengecup singkat bibir lelaki itu yang membuat teman-temannya terbelalak dan saling lempar tatap.

"Maaf nggak bisa temanin kamu disini, aku bakal balik lagi, tapi nggak secepatnya" ucap Aluna yang membuat Zion tidak bisa berkata-kata lagi karena mendengar ucapan gadis itu.

Mau tidak mau, Zion harus mengizinkan gadis itu untuk bertemu dengan kakaknya. Zion juga bukanlah orang yang ingin mengetahui urusan orang lain meskipun itu adalah orang yang dianggap pacarnya, kecuali jika orang itu minta bantuan kepadanya, dengan senang hati dirinya akan ikut campur urusan orang itu. Jadi, lelaki itu membiarkan Aluna pergi untuk urusannya yang entah apa itu.

"Hati-hati ya sayang" ucap Zion yang mencium dahi gadis itu.

Aluna tidak sampai hati memperlakukan lelaki itu dengan lembut, tapi ini karena kepentingannya sekarang, jadi dirinya harus bisa meluluhkan Zion. Gadis itu melambaikan tangannya sebelum menginjak tangga rooftop itu yang dibalas oleh mereka yang ada di sana. Detik berikutnya Aluna hilang dari pandangan mereka.

Seketika teman-teman Zion mengulum bibir mereka karena melihat wajah Zion yang terlihat memerah. "Keknya hatinya nggak beku lagi" ucap Sean yang langsung mengalihkan tatapan Zion.

"Sang pangeran menemukan putri incarannya" sambung Erik yang mengundang gelak tawa mereka, kecuali Zion yang langsung mengusap wajah temannya itu.

"Tolol." Ucap Zion yang kembali duduk di tempatnya. Sudah dipastikan jantung lelaki itu sekarang tidak aman karena perbuatan Aluna kepadanya tadi.

Kembali kepada Aluna, gadis itu sudah sampai di kantin, gadis itu langsung menghampiri Clara dan Reksa yang membuat mereka terkejut karena melihatnya. "Kak, pinjam motor lo, nanti lo balik bareng Clara aja!" ucap Aluna yang terdengar sedang buru-buru.

I'M NOT HER! [Transmigrasi Geva]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang