Angin malam berhembus menerpa tubuh seorang gadis yang kini sedang berdiri di balkon kamarnya, dirinya melihat ke arah kamar yang tepat berada di sebelah kamarnya, dan satu balkon dengan kamarnya juga. Itu adalah kamar Aluna, sorot lampu hias dari kamar itu terlihat jelas karena Aluna tidak menutup gorden kamarnya.
Sesaat kemudian seorang gadis keluar dari sana, Aluna belum menyadari keberadaan Zeva yang sedang berdiri di sana juga, setelah mengedarkan pandangannya, barulah Aluna melihat Zeva, gadis itu terkejut, sementara Zeva hanya tersenyum menatapnya.
"Kakak?" Sapa Aluna kepada Zeva. "Kenapa disini?" Tanya gadis itu yang menghampiri Zeva meskipun perasaannya sekarang sangat tidak aman.
"Pelan-pelan Aluna, pelan-pelan aja." batinnya saat berada di dekat Zeva.
"Aku baru aja selesai nata kamar, jadi kesini" balas Zeva.
"Kak Gala mana?"
"Dia di kamarnya mungkin" jawab Zeva yang membuat Aluna ber-oh sambil mengangguk.
Keduanya sama-sama memandang ke arah depan dengan tatapan kosong dan tenggelam dalam pikiran masing-masing, sampai deringan ponsel Aluna dari dalam kamarnya mengalihkan perhatian mereka.
"Sebentar ya" ucap Aluna yang meninggalkan Zeva.
Aluna mengangkat panggilan yang masuk dari nomor yang tidak di kenal itu, awalnya ragu, tapi Aluna tetap mengangkatnya karena jangan sampai itu adalah orang yang sedang minta bantuan.
"Halo?" Sapa Aluna setelah mengangkat panggilan tersebut.
"Halo, Lun, ini gue Sean" ucap lelaki dari seberang telefon itu, yang diketahui itu adalah Sean.
"Iya kenapa?"
"Sorry udah ganggu waktu lo, gue mau nanya soal gen tiga, lo udah buka anggota nggak?"
"Belum, tapi kalo ada suruh aja mereka DM ig gue"
"Oh oke, tapi lo terima cowok nggak?"
"Kalo pun ada waria gue terima"
"Anjir! Okelah nanti gue suruh mereka DM lo"
"Kalo sekarang DM-nya gue nggak bisa balas, gue lagi sibuk"
"Siap! Nanti gue kasih tau sama mereka"
"Oke"
"Yaudah ket, thanks ya, bye"
"Byee"
Tut... tuuutt
Telefon dimatikan sepihak oleh Aluna, gadis itu memutar bola matanya malas karena harus mengurus anak-anak geng itu. Dirinya pun kembali ke tempat Zeva.
"Kamarnya bagus banget ya" ucap Zeva.
"Ayo ke kamar aku, dari pada berdiri disini, ntar kedinginan." Balas Aluna.
Kedua gadis itu pun masuk ke dalam kamar Aluna, Zeva mengedarkan pandangannya menatap setiap sudut kamar itu, rasanya seperti berada di kamar Geva, perpaduan warna gelap di kamar itu menambah kesan ketenangan, ditambah lampu hias yang menerangi langit-langit kamar tersebut.
"Kamu suka warna gelap juga yaa" ucap Zeva yang mengambil sebuah mainan diatas meja belajar Aluna, kemudian meletakkannya kembali.
"Iya, soalnya warna gelap lebih tenang aja rasanya" balas Aluna.
"Sama kaya Geva, dia suka warna gelap, dan katanya kalo liat warna terang matanya sakit, dia nggak suka banget sama warna terang" jelas Zeva.
"Bener juga sih, warna terang agak gangguin penglihatan gitu"
![](https://img.wattpad.com/cover/349840660-288-k132742.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT HER! [Transmigrasi Geva]
Teen FictionGevania Rovaline, seorang gadis yang dijuluki Ice Princess karena raut wajahnya yang tidak pernah berekspresi dalam keadaan apapun, gadis itu terkenal menakutkan oleh seantero sekolah karena sifatnya tersebut. Tidak ada yang berani mendekat karena t...