INH-19 : MUSUH DALAM SELIMUT

342 77 11
                                    

Siang ini, Aluna masih berada di rumah Nolan, gadis itu terlihat sedang asik tertawa sendiri, padahal tidak ada siapapun bersamanya dan juga tidak memainkan ponselnya. Pelayan rumah di sana sudah tidak heran melihat hal seperti itu, karena terbiasa dengan Roger dan Nolan.

Berbeda dengan Tara, Wanita itu terlihat bingung saat melihat Aluna yang sedang berdialog entah dengan siapa. Memang hal itu tidak asing lagi, tapi jika itu Aluna, maka dirinya patut untuk heran atau bingung.

"Kenapa Bun?" Tanya Nolan yang menghampiri sang Bunda.

"Dia sama seperti kamu dan Ayah?" Tanya Tara kembali kepada Nolan sambil menunjuk Aluna.

"Tidak, Aku memberikannya setengah hanya untuk melihat seseorang saja." Jawab Nolan.

"K-kamu!" Tara memelototi Nolan karena mendengar jawaban Putranya itu, sementara Nolan hanya tertawa seolah tidak bersalah.

"Apa yang kamu lakukan?!" Tanya Tara lagi yang sedikit menekan ucapannya.

"Tenang Bunda, Aku tidak melakukan apa-apa, jika Bunda mau, Aku bisa memperlihatkannya kepada Bunda juga." Balas Nolan.

"Tidak waras, melihat yang di TV saja Bunda enggan, apalagi melihatnya secara langsung. Tidak mau!"

"Hahaha! Bunda ... Bunda ... terlalu takut itu tidak baik, mereka tidak menyeramkan seperti yang nampak di TV."

"Sudahlah, urus saja gadismu yang sedang asik berbicara dengan hantu itu, Bunda ingin ke tempat Ayah." Kata Tara yang langsung melenggang pergi meninggalkan Nolan.

"Bunda!"

"Diam!" Sahut Tara yang langsung membuat Nolan terdiam.

Sementara Aluna terkejut sekaligus heran saat melihat interaksi antara Ibu dan Anak itu.

"Kenapa?" Tanya Aluna saat Nolan menghampirinya.

"Gapapa, Bunda tadi sempat heran liat kamu lagi ngomong sama Dia, jadi aku jelasin kenapa bisa kamu liat Dia." Jawab Nolan.

Aluna mengangguk paham dengan Jawaban Nolan.

"Nolan" panggil Aluna yang langsung membuat Nolan duduk tepat di depannya.

"Kenapa?"

"Kayaknya aku harus pulang sekarang," kata Aluna. "Ada sesuatu yang buat Aku nggak tenang." Lanjutnya.

"Yakin?" Tanya Nolan memastikan.

"Iya, aku mau pulang sekarang aja."

"Aku ikut."

Aluna menghela nafasnya perlahan kemudian menatap Nolan. "Gausah." Balasnya.

"Nggak, Aku ikut!"

"Nolan ... "

"Nggak Arta, Aku nggak bakal biarin kamu pergi sendiri."

"Aku nggak mau kamu kena masalah."

"Kita nggak pergi bareng, Kamu di mobil, Aku naik motor."

Aluna tidak bisa lagi membantah ucapan Nolan itu, karena sekalipun dirinya bersih keras untuk tidak mengajak Nolan, lelaki itu akan tetap keras kepala.

Gadis itu pun beranjak dari tempatnya yang diikuti oleh Nolan.

"Ayah sama Bunda Kamu kemana?" Tanya Aluna yang mengedarkan pandangannya di sekitar ruangan.

"Di ruangan Ayah." Jawab Nolan.

"Aku mau pamit sama mereka dulu." Balas Aluna.

Tanpa berkata lagi, Nolan langsung mengajak Aluna menuju ruangan Ayahnya yang berada di lantai atas.

I'M NOT HER! [Transmigrasi Geva]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang