Setelah menikmati liburan beberapa hari, Aluna kini menjalani aktifitasnya di sekolah, kali ini tidak ada jam kosong yang membuat sekolah itu hening karena semua siswa berada di dalam kelas menerima pelajaran. Sama seperti kelas Aluna, mereka mendapatkan tugas yang membuat mereka fokus mengerjakan tugas masing-masing.
Setelah beberapa menit, Aluna berdiri dari tempat duduknya dan mengantarkan tugasnya, semua pandangan siswa sekelas tertuju kepadanya. Tidak asing lagi bagi mereka kalau Aluna adalah siswa yang selalu menjadi orang pertama yang selesai mengerjakan tugasnya.
"Aluna, silahkan istirahat" ucap guru itu saat Aluna kembali ke tempat duduknya.
"Terima kasih bu." Balas Aluna. Gadis itu pun keluar dari kelasnya melihat seisi sekolah itu yang belum ada satu siswa pun yang berkeliaran di sana selain dirinya.
Bel istirahat berbunyi 25 menit lagi, namun karena Aluna selesai mengerjakan tugas terlebih dahulu, jadi dirinya istirahat duluan dari pada yang lainnya. Gadis itu pun melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah yang masih sepi itu, tujuannya adalah ke kantin.
Setelah sampai di kantin, gadis itu duduk di sana, sangat sepi, tidak ada satu pun siswa selain penjaga kantin dan dirinya. Aluna pun memesan makanan agar nanti saat bel istirahat dirinya bisa kemana saja setelah ini. Pandangan Aluna tiba-tiba teralihkan saat beberapa siswa masuk ke dalam kantin yang diketahuinya itu adalah teman sekelasnya.
Dafa yang melihat Aluna pun langsung duduk di depan gadis itu. "Tumben nggak bareng cowok kacamata itu" ucap Dafa yang mengalihkan tatapan Aluna.
Aluna mengerut bingung, namun detik berikutnya dirinya langsung paham siapa yang dimaksud oleh Dafa. "Yang duluan istirahat aja baru kelas kita" ucap Aluna yang menyeruput es tehnya.
"Iya juga ya," balas Dafa yang mengedarkan pandangannya. "Keknya lo dekat banget sama tuh cowok" lanjutnya.
Aluna berhenti dari aktifitasnya kemudian menatap Dafa. "Lo mantau ya?" Ucap Aluna yang menunjuk Dafa.
"Nggak lah, gue nggak sengaja aja liat lo bareng dia berapa kali"
Aluna mengangguk paham. "Namanya Novan" ucapnya yang kemudian melanjutkan aktifitas makannya.
Bel istirahat pun berbunyi, yang membuat Dafa tidak lagi berlama-lama dengan Aluna di mejanya itu. "Gue pindah ya, jangan sampe Arzen liat gue, dan siapa tau si kacamata itu nyamperin lo" ucapnya yang langsung meninggalkan Aluna.
Aluna hanya memandang Dafa yang sudah berpindah tempat, gadis itu melanjutkan makannya yang tinggal beberapa suapan lagi akan habis. Jumlah siswa-siswi di sana bertambah dan membuat berisik tempat itu.
Setelah selesai makan, Aluna duduk kembali di tempatnya dan memainkan ponselnya. Tiba-tiba seorang gadis yang sedang membawa segelas minuman dengan sengaja mengaitkan kedua kakinya yang akhirnya minuman itu menyirami Aluna.
"Eh sorry, nggak sengaja" ucap gadis itu tanpa ada rasa bersalah pun dari raut wajahnya.
Aluna berdiri dan menatap gadis itu, tanpa banyak bicara, Aluna langsung menyiraminya dengan es teh miliknya. "Ups sorry, nggak sengaja juga" ucapnya.
"Sialan lo!" Bentak Diana yang langsung mengalihkan tatapan seisi kantin.
"Yang duluan siapa?" Tanya Aluna dengan santai.
"Gue kan nggak sengaja!"
Aluna mengorek telinganya yang terasa pengang. "Nggak sengaja? Ekspresi lo gitu banget lo bilang nggak sengaja?" Ucapnya.
Diana mengambil segelas air milik siswa lain kemudian mendekat kepada Aluna dan langsung menyirami wajah gadis itu. "Caper banget lo!" Ucapnya.
Aluna mengusap wajahnya membersihkan air yang disiram Diana kepadanya, gadis itu menghela nafas berat kemudian langsung menatap Diana. "Lo ada masalah apa sama gue?" Tanya Aluna yang menatap lekat gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT HER! [Transmigrasi Geva]
Novela JuvenilGevania Rovaline, seorang gadis yang dijuluki Ice Princess karena raut wajahnya yang tidak pernah berekspresi dalam keadaan apapun, gadis itu terkenal menakutkan oleh seantero sekolah karena sifatnya tersebut. Tidak ada yang berani mendekat karena t...