Sirkus.
Tenda warna warni yang berjejeran di berbagai tempat.
balo yang dipegang oleh seorang badut, tersenyum sambil membagikannya ke anak-anak.
Sorak sorai dari para penonton karena puas melihat berbagai atraksi yang menakjubkan.
"Siapa yang ingin menjadi relawan untuk pertunjukan kali ini?" Ucap salah satu pemain sirkus, dengan segera Elizabeth mengangkat tangannya lalu berlari ke arah panggung tanpa sempat dicegat oleh William dan Clara.
"AKU! AKU MAU!" Ucapnya dengan semangat.
Pemain sirkus pun menuntunnya menuju sebuah kotak, ia memasukkan Elizabeth ke kotak tersebut lalu menatap penonton.
"BAIKLAH PENONTON! AKU AKAN MEMBUAT GADI KECIL TADI MENGHILANG! SILAKAN PERHATIKAN KOTAK INI"
Pemain sulap itu membuka kotak besar, Elizabeth yang berada disana menghilang.
"Eliz kemana?" Evan menatap kotak itu dengan ngeri, takut Kakaknya itu tidak akan kembali. Aku menatap pertunjukkan itu dengan tatapan bosan, sudah mengetahui triknya.
Tentu saja akhirnya Elizabeth muncul dari balik panggung lalu berlari ke arah Evan yang menangis meraung raung, menenangkan Evan.
"Dasar cenge-" Aku menginjak sepatu Michael dengan keras lalu berpura-pura tidak ada kejadian apa-apa. Menunggu pertunjukan selanjutnya.
Berjalan diatas tali.
"SIAPA YANG INGIN MENCOBA?" ucap pemain sirkus itu, menanti seorang penonton untuk mengangkat tangannya. Tentu saja para penonton memilih untuk diam- tidak ada yang mau berjalan diatas tali yang ketinggiannya 2 lantai.
"Saya"
Seorang anak laki-laki seumuranku mengangkat tangan. Aku ternganga melihatnya, anak laki-laki itu berani sekali...
"Wah.... seorang laki-laki kecil mengajukan diri.... saya tidak atahu harus bereaksi apa." Pemain sirkus itu menatap matanya, Dia hanya tertawa pelan. Pemain sirkus itu terhenti lalu menatapnya sekejab.
"BAIKLAH! MARI KITA SAKSIKAN PRIA KECIL INI MELAKUKAN PERTUNJUKANNYA!" Pemain sirkus itu melempar tongkatnya ke udara lalu ia tangkap kembali.
Cowok itu menatap ke arah penonton sekilas lalu mulai berjalan diatas tali rafia, saat ia sudah sampai di ujung tali, dia melihat ke arah penonton lalu membukukkan tubuhnya, para penonton memberinya tepuk tangan serta sorakan yang amat meriah.
"Seharusnya ia tidak melak-" Ucapan William terhenti dengan teriakan penonton yang menyaksikan anak laki-laki itu lompat dari atas tali rafia. "Yang benar saja?" William menyaksikan kejadian itu sambil mengernyit, sedangkan Clara menutup mata Elizabeth dan Evan, Michael menjatuhkan rahangnya.
Sedangkan aku malah berlari ke arah panggung, spontan mengulurkan tanganku "HEI!" Aku berteriak panik.
Bocah laki-laki itu melakukan roll ke depan di udara lalu mendarat di tanah dengan selamat- tidak terluka sama sekali.
Bocah laki-laki itu menatapku lalu menyeringai "Aku masih hidup! Tenang saja! Impianku menjadi pemain sirkus! Jadi aku sudah biasa dengan hal seperti ini" Bocah laki-laki itu menepuk bahuku pelan sambil menyeringai.
"Siapa namamu?" Ucap bocah itu, kita berjalan berbarengan ke arah bangku penonton "Berani juga lari ke arah panggung untuk menyelamatkanku... Namaku Fritz Bennet btw, panggil aku Fritz" ucapnya dengan santai sambil merangkul bahuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ke dunia yang tidak aku inginkan AU FNAF by Numi_Cakep / HCheese
أدب الهواةApa yang terjadi kalau kamu tiba tiba pindah server ke game FNAF? Inilah yang dialami oleh Numi, perempuan biasa saja yang berumur 14 tahun, tiba-tiba dilempar ke game FNAF sama author-nya yang kurang kerjaan. "Astogeh, perasaan hidup gw baik-baik...