"Oh, siapa yang bilang kalian boleh melakukan itu?"
.
.
Ah...
Aku menggenggam tangan Cassidy erat-erat dan mengisyaratkannya untuk bersembunyi di belakangku, untungnya dia tidak memberontak seperti tadi.
Pria itu tertawa di balik kostum kelinci, mungkin menurutnya situasi ini seperti lelucon? Anak kecil yang melindungi anak kecil.
"Gak ada yang lucu tau..." aku menatap pria itu, spring bonnie menatapku dan Cassidy lalu terkekeh sekali lagi.
"Aku tidak menyangka anak-anak sangat pintar. Yah... Setidaknya masih ada dua anak yang tersisa" Ia melirik ke arah tempat kardus ditaruh menuju vent, jelas sekali pandangannya menunjukkan ke-tidak sukaan, "Nah, siapa yang mau ke surga duluan?"
Aku bisa merasakan tangan Cassidy yang bergetar dan perlahan mengendur, tanpa dugaanku, dia berlari dengan cepat menaiki vent sebelum di kejar oleh William pada akhirnya. Cassidy berhasil mencapai vent, saat dia memasukinya, tangan William menangkap kakinya.
"HEI! LEPASKAN DIA!" Aku mendorong kardus-kardus itu sehingga William kehilangan tempat berpijak dan akhirnya jatuh, Cassidy menatap ke arahku dan William dari dalam vent dengan horror lalu kembali memasuki vent lebih dalam.
William menatapku dengan marah, ia perlahan bangun dari lantai lalu mengeluarkan pisau dengan secuil darah di ujungnya? Aku melihat kembali ke vent yang dimasuki Cassidy tadi, ah, ternyata pria ini sempa menusuk kaki Cassidy sebelum aku mendorong kardusnya. Sepertinya hanya tergores.
"Lagi-lagi kamu! Kamu entah kenapa selalu menggagalkan rencanaku, tapi... Siapa yang akan membantumu sekarang? Teman-temanmu sudah melarikan diri" Dia tertawa terbahak-bahak sambil memutarkan pisau yag berada di genggaman tangannya.
Selama pria itu membanyol ria, aku berpikir keras, berusaha mencari jalan.
Bagaimana cara agar dia melukaiku tapi aku berhasil kabur? Tentu saja luka itu tidak bisa yang parah-parah amat, yang penting cukup untuk memasukkan dia ke penjara. Tapi! Jangan bikin sampai aku ke kirim ke dunia sana juga.
GREP!
?!
Dia sudah mencekik leherku duluan dengan satu tangan dan mengangkatku ke udara, tangan kirinya siap untuk menusukku kapan saja "Hmm, ntah kenapa kau mirip dengan anak pungut yang kuasuh di rumahku? Apakah ini kebetulan? Kalian tentu memiliki banyak kesamaan"
Aku berusaha meronta-ronta agar terlepas dari genggamannya, cekikannya tidak membuat nafasku habis, tapi cukup membuat tenggorokanku terasa sakit.
"Pertama, kalian sama-sama suka menggagalkan rencana orang lain. Kedua, kalian sepertinya memiliki selera berpakaian yang sama, ya?" Pria itu melirik ke arah sepatu yang ku kenakan lalu mendekatkan pisaunya ke arah mataku, "Anak itu, matanya sangat mirip dengan mata kepunyaan istriku, aku bertanya-tanya... Jangan-jangan punyamu juga?" Suaranya perlahan-lahan memelan, ia tertawa, "Hanya ada satu cara untuk mencari tahu! Bagaimana kalau kita cungkil salah satu bola matamu? HAHAHA"
Gila, ini, sih, bukan pembunuhan lagi, DIA PSIKOPAT!!!
JLEB!
CRATS!
"AAAAAAAGH!!!!" Aku spontan memegang mata kiriku, mata sebelah kiriku berdarah. Aku benar-benar tidak bisa melihat apa-apa dengan mata kiriku, dia benar-benar menusuknya.
"Wah, wah, sepertinya aku tidak berhati-hati. Tapi kalau hanya sebelah saja tidak cukup, bagaimana jika kutusuk lagi sebelahhnya?"
Aku berlari ke arah pintu keluar lalu membuka pintu itu menggunakan kunci yang sudah ku duplikat, aku berlari ke arah Henry yang sedang dikelilingi oleh Cassidy dan teman-temannya lalu berteriak,
"TOLONG! AYAHKU INGIN MEMBUNUHKU!!
.
.
.
Aku bisa mendengar sirene polisi darii kejauhan, sementara aku diangkut dengan tandu lalu dimasukkan ke dalam mobil ambulans, akhirnya semuanya berakhir. Seharusnya aku sudah mencegah semua tragedi yang terjadi, kan?
ping!
[Apakah player ingin kembali ke dunia asal?]
.
.
𓇼 Jangan lupa like story-nya ya! Biar author tambah semangat!
𓇼 Tambahkan cerita ini ke dalam library kalian supaya tau update terbaru dari author! :D
𓇼 Last no last, don't forget to follow HCheese, ya!

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ke dunia yang tidak aku inginkan AU FNAF by Numi_Cakep / HCheese
FanfictionApa yang terjadi kalau kamu tiba tiba pindah server ke game FNAF? Inilah yang dialami oleh Numi, perempuan biasa saja yang berumur 14 tahun, tiba-tiba dilempar ke game FNAF sama author-nya yang kurang kerjaan. "Astogeh, perasaan hidup gw baik-baik...