26 Juni
Aku berjalan melewati berbagai macam bangunan. Mulai dari bangunan musik, toko boneka, supermarket, rumah warga, toko donat.
Akhirnya aku sampai di restoran freddy fazbear. Aku mendongak melihat ikon beruang berwarna keemasan yang ku kenal. Aku menarik nafas lalu melangkah masuk.
"Numi!"
Evan entah darimana muncul dengan topi kerucut ulang tahunnya yang berwarna biru tua. Dia berlari-lari kecil lalu melompat ke arahku, "Aku hampir khawatir, loh, kalau Numi gak bakal datang!" ujarnya.
Di belakangnya berdirilah Elizabeth yang memegang pizza dah cola di salah satu tangannya, alisnya bertaut, "Evan? Dia siapa?" ucapnya sambil mengunyah pizza yang tadinya berada di tangannya.
"Kak Lizzy nggak kenal? Kan-" Evan menatapku dan Lizzy secara bergantian, tapi perkataannya langsung berhenti disitu. Mana mungkin dia bilang bahwa aku adalah adiknya.
"Temen Evan" Ucapnya dengan bangga, Elizabeth makin mengernyitkan alisnya,
"Hah? Masa..." Dia tidak percaya Evan berteman dengan Numi yang jelas-jelas umurnya beda jauh dengan Evan.
"Kamu beneran temennya Evan?" Elizabeth menyilang kedua lengannya, seakan menginterogasi tahanan penjara.
Bener, dah. Bapak sama anak gak beda jauh. Like Daughter like father.
...
"Evan! Ayok, sini! Kita potong kuenya bareng-bareng!" Salah satu teman Evan berteriak dari meja tempat Evan menaruh kue ulang tahunnya. Evan mengangguk lalu berlari kearah teman-temannya. Mereka bersorak-sorai, meminta Evan agar cepat-cepat memotong kue ulang tahunnya.
"Happy birthday to you... Happy birthday to you..."
"Happy birthday, dear Evan... Happy birthday to you!"
Mereka bertepuk tangan sambil menyanyikan lagu ulang tahun, Evan melihat sekelilingnya dengan raut wajah terharu, dia menyatukan ke dua tangannya, membuat permohonan.
Lalu menyiup lilinnya.
"Yeeey!! Happy birthday Evan!" Mereka bertepuk tangan dengan gembira dan menjabat tanganku, aku tersenyum sambil menjabat mereka balik.
Hari ini aku berusia 9 tahun!
Aku melihat ke arah belakang, Numi menepuk tangannya sambil menyungging senyumnya, rambutnya yang coklat terhembus angin, mata hijaunya menatap denganku dengan lembut.
"Selamat, kamu sudah berusia 9 tahun sekarang, Evan" ucapnya. Dia mengeluarkan kotak berbalut kertas bergambar roket terbang dan berpita merah. "Ini hadiah buatmu"
Evan dengan tanagn terbuka menyambut hadiah itu lalu merobek bungkusnya, jantungnya berdegup kencang, hadiah apa yang kira-kira dibawa oleh Numi?
Setelah kertas kado tersebut dibuka Evan membuka kotak tersebut, lalu menemukan sepasang sepatu biru tua dengan empat roda dibawahnya.
"Terima kasih Numi. Tapi ini apa, ya????" Sepatu yang beroda??? Aku tidak pernah melihat ini sebelumnya. Cara pakainya gimana? Tinggal dipakai doang, kah?
"Itu namanya sepatu roda! Ntar kamu kalau bisa memakainya dengan lanca, kamu bisa pakai itu buat ke sekolah! Keren, kan?" Ucap Numi dengan mata berbinar-binar, suaranya menggebu-gebu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ke dunia yang tidak aku inginkan AU FNAF by Numi_Cakep / HCheese
Hayran KurguApa yang terjadi kalau kamu tiba tiba pindah server ke game FNAF? Inilah yang dialami oleh Numi, perempuan biasa saja yang berumur 14 tahun, tiba-tiba dilempar ke game FNAF sama author-nya yang kurang kerjaan. "Astogeh, perasaan hidup gw baik-baik...