His 2nd birthday

49 10 4
                                    


Evan Afton

'Hari ini hari ulang tahunku yang... ke berapa ya 8? Ya, sekarang aku berumur 8 tahun'

"Evan! Selamat, ya!"

"GILS! Lihat birthday boy kita!"

"Cie~ yang dapet kado segaban~"

    Evan tersenyum pada teman-temannya sambil memegang dua bungkus kado di lengannya, "Terima kasih, kalian true BFF ku, hiks..."

"Anj! Bocahnya nangis weh!"

"Alah, jangan nangis, dong. Kan lagi HBD!"

"Se-begitu terharunya, ya, Evan? Xixixi..."

   "Iya, se-terharu itu" Evan tertawa sambil menghapus air yang berada di ujung matanya. Sungguh, ia merasa senang sekali hari ini. Jika Tuhan membiarkan ia untuk mengulang hari ini beratus-ratus kali pun pasti akan dia lakukan. Evan tidak ingin momen bahagia ini hilang dan tetap berlanjut.


   "Ayo, Evan! Kita tiup lilinnya!" Ucap Charlie yang sudah memegang pisau plastik, sedangkan Ibu Evan, Clara, sedang menyiapkan piring-piring plastik kecil untuk menaruh kue-kue tersebut.

   Evan bergegas memakai topi kerucut birunya lalu berjalan ke arah meja, Cassidy yang sudah berada di dekat meja langsung berlari ke arah Evan, menyambar tangannya lalu menariknya menuju meja.

   "Cepat, Evan! Aku sudah nggak sabar mau makan kue coklat buatan ibumu yang lezat banget!" Ucap Cassidy dengan menggebu-gebu, sedangkan Evan berusaha mencerna kata-kata rap yang Cassidy lontarkan barusan. Apa tadi? Coklat? lezat?


"Happy birthday to you... Happy birthday to you..."

"Happy birthday, dear Evan... Happy birthday to you...!"

   Mereka bertepuk tangan semakin keras sesudah Evan memotong kuenya. Ucapan selamat, dan harapan memenuhi ruangan. Clara membagikan kue cokla pada setiap masing-masing anak, mereka dengan cepat memakannya dengan lahap sembari tertawa dan bercanda.


"Selamat ulang tahun, Evan!"

  Evan berbalik dan bertemu dengan netra hijau seorang perempuan, "Terima kasih, Numi!" Evan tersenyum ke arahnya.


"Dimana Mr. Afton, btw?"

"Oh, Ayah? Mungkin sedang berada di ruang kerjanya" Evan menatap Numi yang mendengus, raut wajahnya seakan-akan mengatakan kalimat, 'Sudah kuduga'

   Evan tidak suka saat Numi memanggil Ayahnya 'Mr. Afton'. Kenapa Numi bisa memanggil mamanya 'mama' bukannya 'Mrs. Clara' tapi memanggil Ayahnya 'Ayah' saja tidak bisa. Evan merasa seakan-akan Numi tidak ada niat sama sekali untuk menjadikan William sebagai Ayahnya.

  Seakan-akan Numi membuat jarak besar di antara mereka. Evan sama sekali tidak menyukainya.


"Numi..."

 "Iya, iya, aku tau kamu menyuruhku memanggil Mr. Afton 'ayah' kan? Ya, ya, ya, sebagai hadiah ulang tahunku untukmu, aku akan memanggilnya 'tua bangka-"

"Numi!"

"Sorry, I mean I'll call him Father"

   Bener deh, mungkin Evan harus menutup mulut Abangnya agar kembarannya tidak belajar kata-kata kasar semacam itu lagi. 

Transmigrasi ke dunia yang tidak aku inginkan  AU FNAF by Numi_Cakep / HCheeseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang