5 children (1)

7 5 0
                                    

Juni 26, 1985

Gabriel, Fritz, Suzie, Cassidy dan yang terakhir Jeremy. 5 anak yang viral karena menghilang secara misterius, atau tepatnya terbunuh oleh man behind the slaughter A.K.A William.

Ya... karena aku berhasil mencegah kematian Charlie dengan cara membawanya berjalan-jalan, bukannya mendekati gadis-gadis yang cemburu karena Charlie yang dekat sekali dengan Michael yang berujung mengurungnya di luar. Rencana berjalan lancar! Charlie tidak terbunuh dan masalah selanjutnya pun datang,  aku harus mencegah kematian 5 anak ini.

Akan menjadi PR yang sangat besar, apalagi Suzie yang mudah sekali percaya dengan orang tak dikenal, hadeh... Untung Jeremy sudah kubuat trauma dia karena dia pernah kegores besi karatan dari spring suit (lihat Chapter Fazbear's pizzeria)

Sedangkan Fritz, kami sudah lumayan dekat sejak pertemuan di sirkus, apalagi kami berada di SD yang sama. Gabriel dan Jeremy juga, sih, walau Jeremy sangat ramah bintang -1.


Hari ini aku memakai masker itu lagi, masker monyet. Lalu melihat sekitar, mengobservasi, bisa saja Gabriel dan Jeremy sudah datang, sejak pesta yang diadakan hari ini dalam rangka memperingati hari ulang tahun Gabriel dan Jeremy selalu menempel padanya bagaikan lem gajah. Aku penasaran dengan Cassidy, karena selama pengulangan waktu sebelumnya dan waktu yang sekarang, aku belum pernah melihat sosok anak itu.


"Clining"

"Happy birthday, Gab!"

"Ow! Jeremy! Kau menepuk punggungku terlalu kuat!"

Aku tersadar dari lamunan saat mendengar suara Gabriel dan Jeremy beradu. Buru-buru saja aku menghampiri mereka.


"Hey, Gabriel! Jeremy!"

"Oh, hey Numi!" Gabriel melambaikan tangannya, begitupun dengan Jeremy, walau ogah-ogahan.

"Happy birthday! Selamat ulang tahun, Gabriel! Semoga panjang umur dan bahagia selalu!" Ucapku sebelum menyerahkan kotak kado berwarna hijau toska, "Terimalah, walau hanya hadiah kecil, maaf ya."

Gabriel menerimanya dengan senang hati, "Hadiah kecil dari mananya? Kamu ngasih ucapan selamat aja sudah ku apreciate banget, kok. Makasih, ya," senyumnya, ukhhhh my kokoro is not daijobu.


"Kelihatannya yang lain belum dateng, ya. Suzie juga..." bisik Jeremy pada dirinya sendiri, tapi cukup keras sehingga bisa terdengar oleh kami.

"Hmm? Suzie? Hmm~?" Gabriel dan aku menengok ke arah Jeremy dengan bersamaan, menjahilinya. Wajah Jeremy yang awalnya memasang tampang cuek langsung berubah memasang wajah jutek, "Apa lihat-lihat?! Gabriel! Kamu juga ngikutin dia?!" Jeremy memelototi sahabatnya, sementara Gabriel hanya mengangkat pundaknya, "Pasti dia agak telat, taulah... Milih gaun saja se-jam."


"Selagi menunggu, main arcade, yok!" Aku menunjuk ke arah mesin-mesin mainan yang berjajaran. Gabriel dan Jeremy mengecek kantong mereka masing-masing terlebih dahulu lalu mengangguk. Gabriel merapikan hodienya sambil berkata, "Karena aku hari ini ulang tahun, arcadenya bakal kubayarin" sesudah mengatakan itu, buru-buru aku dan Jeremy berlari ke arah permainan arcade tersebut.

"Gimana kalau ini aja?" usulku, menepuk pelan mesin pemainan yang berada tepat di sampingku.

"Fruity maze? Wow, seleramu seperti Suzie, ya?" Jeremy memutar bola matanya, tidak tertarik dengan permainan maze seperti itu. Aku mendengus, sebenarnya spontan saja aku berlari ke arah sini, karena teringat dengan arcade yang dimainkan oleh Suzie tempo hari.

"Jezzz... Bilang saja kamu takut dikalahkan oleh pro player ini, Jeremy" Gabriel menatap Jeremy dengan pandangan meremehkan, akibatnya usahanya berbuah saat melihat muka Jeremy yang menatap kami berdua dengan masam lalu mendorongku minggir dari depan mesin, "Hei! Lihat saja pro player yang sebenarnya!" teriaknya, jelas tak terima diremehkan.

Gabriel dan aku hanya mengeluarkan suara 'Oooh', membuat Jeremy segera meregangkan tangannya lalu memencet tombol start, menekan tombol-tobol yang ada dengan cepat dan akurat.

Sementara mereka bermain, aku perlahan memisahkan diri dari mereka. Lagi-lagi perutku bermasalah, mungkin sehabis makan mac&cheese buatan Michael kemarin.

Memang itu abang satu gak bisa dipercaya!!! Lama-lama besok diare lagi gara-gara makanan dia!

Aku sibuk mendumel selama perjalanan menuju toilet, tidak sadar seseorang yang kukenal melewatiku, ia menepuk bahuku, menahanku dari perjalanan menuju toilet. "Hey! Numi! Ternyata kamu datang ke sini juga?" ucapnya. Aku mengerjapkan mata, lalu melihat ke belakang.

Di belakangku berdiri seorang anak laki-laki yang memakai kaus bergambar balom dengan tulisan sirkus, "Fritz!" Seruku, menjabat tangannya, "Kita bicara nanti, ya" aku mengedikkan bahu ke arah toilet, dan untungnya Fritz mengerti bahwa aku ada urusan lain yang harus diselesaikan.

Setelah keluar dari toilet, aku bisa melihat Gabriel yang sedang menerima hadiah ulangtahun dan ucapan selamat dari seorang anak berambut hitam berkuncir dua dengan pita kuning, kelihatan senang bercakap-cakap satu sama lain. Sedangkan Jeremy dan Fritz serta Suzie sedang menjerit-jerit dan berteriak melihat Fritz, yang bahunya terus diguncang-guncang oleh Jeremy, mungkin kesal dengan permainan Fritz yang selalu berakhir game over.

Semua sudah berkumpul. Pesta akan dimulai.

.

.

BERSAMBUNG

Transmigrasi ke dunia yang tidak aku inginkan  AU FNAF by Numi_Cakep / HCheeseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang