PROLOG HAYALAN S2

479 85 213
                                    

Vote dan komen

Warning ⚠️⚠️⚠️

Dilarang keras untuk plagiat ‼️

Plis tandai typo

🌼🌼🌼

Gadis dengan dress selutut berwarna putih dengan corak bunga itu berjongkok di depan gundukan tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis dengan dress selutut berwarna putih dengan corak bunga itu berjongkok di depan gundukan tanah. tangannya terangkat mengusap batu nisan kekasihnya.

Begitu banyak kenangan yang mereka buat hingga berat bagi Hayllen dapat melupakan sosok Langga Wergika Sakala.

Dua tahun telah berlalu Hayllen menjalani pahitnya kehidupan tanpa sang kekasih, berat rasa nya apa lagi dengan mental yang sudah sangat berantakan dan selama Dua tahun Hayllen menjalani pengobatan di rumah sakit kejiwaan.

"Lang, aku kangen kamu rasa nya aku mau peluk kamu yang erat tapi itu semua cuman angan-anganku. Aku mau nangis di bahu kamu kaya dulu tapi itu semua mustahil"

"Kamu di sana pasti senang banget ya Lang. di sana kamu udah ga sakit kaya dulu lagi, di sana pasti kamu udah ketemu sama bunda kamu kan?"

"Aku sayang banget sama kamu Lang" gadis itu menumpahkan semua rasa sakitnya di gundukan tanah kekasihnya.

Hayllen memeluk nisan Langga membayangkan yang ia peluk sekarang adalah kekasih nya yang sangat ia rindukan.

Setelah beberapa menit berlalu Hayllen mengecup batu nisan Langga kemudian berdiri mengusap dress-nya yang sedikit menempel tanah.

"Maaf ya Lang, Haya ga ada bawain bunga kapan-kapan Haya balik lagi kesini bawa bunga kesukaan kamu Lang"

Hayllen melangkah keluar dari area pemakaman gadis itu hanya berjalan tanpa alas kaki kerena sandal yang ia gunakan tadi putus saat ia menuju pemakaman Langga.

Hayllen terus berjalan menyusuri jalanan menuju rumah nya yang masih teramat jauh. kaki Hayllen terasa nyeri kerena beberapa kali ia menginjak kerikil jalanan.

Kendaraan sedari tadi terus berlalu-lalang Menghias jalan raya ibu kota Jakarta tak terasa waktu senja pun tiba yang membuat gadis yang ingin pulang bertemu ibu dan ayahnya di rumah itu menghentikan langkahnya Hayllen duduk mengistirahatkan tubuh kecilnya yang terus ia paksakan untuk terus berjalan.

Hayllen mendongak menatap langit dengan warna jingga itu setetes air mata nya menetes kerena meresakan perih di kaki nya.

"Bunda, ayah Haya kangen kalian mau peluk yang lama"

"Haya pasti cape ya hari ini. jangan terlalu di paksain ya cantik kalo hari ini ga bisa coba aja besok atau lusa, kasian sama diri kamu sendiri" Langga mengusap puncak kepala gadisnya yang begitu berharga di hidup nya.

Langga dan Hayllen sekarang tengah berada di cafe menunggu Hayllen yang masih berkutat dengan tugas fisika yang membuat Langga yang melihatnya menjadi pusing apa lagi Hayllen yang mengerjakan nya.

"Kalo aku nunggu besok atau lusa Waktu aku bakalan ke buang sia-sia Lang. Selagi ada waktu aku bakal ngerjain apa yang aku bisa tanpa harus Maksain diri aku"

Langga mencubit hidung Hayllen gemas "anak pintar janji ya Jangan Maksain diri kamu"

Ciittt....

Suara  ban motor yang di rem mendadak membuat jantung Hayllen berdebar kencang menutup matanya memeluk tubuhnya sendiri  dengan sangat erat beberapa detik berlalu Hayllen merasa tubuhnya baik-baik saja.

Hayllen membuka matanya tepat di depan wajah ada sosok tampan yang menatap wajah nya dengan raut wajah khawatir.

Jarak wajah Hayllen begitu dekat dengan wajah orang asing itu yang membuat Hayllen refleks memundurkan wajah nya.

Orang itu tersenyum.

kata yang dapat mendeskripsikan senyum orang itu sangat tampan.

"Maaf gue pasti bikin Lo kaget, apa Lo masih ingat gue" Hayllen langsung menggelengkan kepalanya.

"Aku ga ingat kamu siapa. apa mungkin kita dua saling kenal tapi kenapa aku merasa ga pernah ketemu sama kamu" ucap lugu Hayllen.

"Gue Callan kakak kelas lo dulu di Alfrish high school gue dulu panitia mpls waktu itu Lo ga punya topi pas apel pagi jadi gue insiatif ngasih topi gue supaya Lo ga dihukum. sekarang Lo ingat gue kan?" Tanya Callan yang langsung mendapatkan anggukan dari Hayllen.

"gue liat Lo pas di jalan tadi kerena gue rasa gue kenal Lo jadi gue berhenti dan ternyata kedatangan gue bikin Lo kaget, Lo mau kemana?"

Hayllen terdiam sebentar apa ia harus memberi tau kan pada mantan kakak kelas nya dulu bawah ia ingin pulang. Tidak mungkin juga ketika Hayllen memaksakan diri nya untuk tetap berjalan dengan telapak kaki nya yang sudah penuh dengan luka.

"Aku mau pulang kak Allan tapi uang aku ga cukup untuk naik taksi jadi aku milih jalan kaki aja eh sial nya sendal aku malah putus"

"Gue antar Lo pulang. Lo mau ga" Hayllen mengangguk yang membuat Callan berdiri untuk memasang helmnya kembali ke kepalanya.

Hayllen meringis kala merasa kan sensasi sakit di kaki nya Hayllen mencoba melangkah untuk mendekati motor sport merah milik Callan nahas baru tiga langkah Hayllen melangkah tubuh nya terjatuh yang membuat Callan panik.

"Lo gapapa kan"tanya khawatir Callan.

Hayllen menggeleng pelan tanda bahwa ia baik-baik saja namun Hayllen tak dapat membohongi Callan. Callan langsung menggendong Hayllen duduk keatas motor nya.

Callan mulai menyalakan mesin motor nya dan menanyakan rumah Hayllen berada di mana.

"Rumah Lo jalan mana?"

"Lurus aja kak Allan nanti belok di komplek perumahan tulip putih"

Callan terkejut mendengarnya Hayllen ingin pulang kerumahnya yang jaraknya masih begitu jauh dengan kaki yang sudah terluka.

Callan terkejut mendengarnya Hayllen ingin pulang kerumahnya yang jaraknya masih begitu jauh dengan kaki yang sudah terluka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAYALAN S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang