25.OBSES

58 23 28
                                    

Vote dan komen

Warning ⚠️⚠️⚠️

Dilarang keras untuk plagiat ‼️

Plis tandai typo

🌼🌼🌼

WARNING ⚠️ : PART INI MENGANDUNG KEKERASAN YANG TIDAK PATUT UNTUK DI TIRU HARAP BIJAK DALAM MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING ⚠️ : PART INI MENGANDUNG KEKERASAN YANG TIDAK PATUT UNTUK DI TIRU HARAP BIJAK DALAM MEMBACA.

🦋🦋🦋

suasana sunyi dengan dahan pepohonan yang menari kesana kemari mengikuti angin, burung-burung berkicau saling sahut menyahut dari dahan yang berbeda.

Arus danau begitu tenang membawa perasaan gadis bermata sendu dengan kulit putih pucat itu ikut larut dalam tenangnya suasana di tepi danau. Di tengah-tengah duka yang menghampiri Renzi dan teman-teman atas kepulangan Laxsa ada Hayllen yang di biarkan sendiri tanpa siapapun yang menemaninya.

Tidak apa-apa bagi Hayllen karena dia sudah terbiasa dalam kata sendiri.

Hayllen menghembus nafasnya dengan gusur tak lupa dengan wajah pucat pasi khas Hayllen. Hayllen bingung saat sepupunya Kia yang merasakan yang namanya kehilangan semua orang berbondong-bondong datang untuk memeluk Kia bahkan nene juga memeluk Kia. Di saat Kia menangis di tempat pemakaman Laxsa Hayllen iri ketika nene memeluk Kia.

Dulu saat Hayllen menangis merasakan sedih nya kehilangan tidak ada satu pun pelukan hangat. semua orang menatap Hayllen dengan tatapan benci.

Setelah pulang dari pemakaman dengan Renzi tadi Hayllen minta untuk di antarkan pulang dengan Renzi. setelah itu. entah, Renzi pergi entah kemana setelah mengantar Hayllen pulang. mungkin, dia kembali untuk menenangkan calon dokter muda atau yang lebih sering Renzi panggil sebagai Queen Black Ruby Kiavin Aningsih Nirmala.

"Kata orang ga baik kalo suka ngelamun apa lagi sendirian entar bisa kemasukan setan loh"

Hayllen menoleh ke seseorang yang ikut duduk di sampingnya. Kedua sorot mata sendu Hayllen bertemu dengan mata coklat sosok yang duduk di sampingnya.

"Lo habis nangis ya?, mata Lo sembab tuh" Callan menunjuk kedua mata Hayllen yang terlihat Sembab membuat gadis itu berpaling menatap danau yang terlihat begitu tenang.

Hayllen gelagapan harus menjawab apa.

"Ga kok kak, ini mata aku abis kelilipan tadi"

Callan terkekeh begitu candu yang membuat Hayllen mati-matian menahan rasa malunya.

"Lo habis nangis Len. Jujur aja, kenapa, lo harus bohong segala sih Len. ga semua hal harus lo tutupi nangis itu hal yang wajar tapi nangis nya jangan keseringan entar mata Lo cepat rusak" Tangan Callan terangkat mengusap rambut panjang Hayllen yang terurai sedangkan Hayllen terdiam dengan mata yang terpejam.

HAYALAN S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang