35.KEBAKARAN MARKAS BESAR BLACK RUBY

19 4 0
                                    

Vote dan komen

Warning ⚠️⚠️⚠️

Dilarang keras untuk plagiat ‼️

Plis tandai typo

🌼🌼🌼

Kia dan Hayllen berpencar menuju pemakaman orang yang sangat mereka cintai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kia dan Hayllen berpencar menuju pemakaman orang yang sangat mereka cintai.

Langkah kecil Hayllen membawanya ke sebuah gundukan tanah yang di samping kanannya ada gundukan tanah yang masih baru beberapa hari yang lalu.

Gadis itu berjongkok di gundukan tanah kekasihnya Langga Wergika Sakala mengusap batu nisan itu kemudian menaruhkan 40 tangkai mawar biru kesukaan Langga.

"Hai, apa kabar kamu di sana Lang di sini gadis kepang dua mu datang lagi membawa bunga kesekuanmu. Entah kapan lagi aku akan kembali kesini namun aku berjanji jika aku memiliki waktu aku kemari lagi. I love you Langga aku kangen banget semau tentangmu tapi perlahan aku mulai terbiasa tanpa mu."

"Kamu di sana senang banget ya Lang sampai tidak bisa untuk kembali lagi. Kamu senang kan Lang udah bisa ketemu sama bunda dan sekarang tuan putri adik kecil kesayangan mu juga sudah tertidur manis di samping mu. Maaf Lang jika suatu saat aku menaruh rasa kepada sosok yang seperti bayang mu mungkin aku bisa jatuh cinta kepadanya namun tak bisa jatuh sejatuh nya saat bersamamu Lang."

🦋🦋🦋

Malam gelap dan sepi di dalam hutan tempat di mana persembunyian markas besar Black Ruby yang di jaga ketat oleh bodyguard bersenjata.

Dari balik pohon besar sosok bertopeng putih yang menggenggam tiga belas tangkai mawar merah yang sudah layu tangan kanan yang di biarkan kosong itu meraba tas selempang yang berisi bom waktu dan juga bola asap yang membuat seseorang yang menghirupnya menjadi pingsan.

Sosok itu melemparkan bola asap itu ke arah penjaga markas sehingga membuat semua yang menghirup asap itu pingsan.

Dia melangkah dengan senyum licik di balik topeng putihnya. "Ribuan nyawa yang tewas tidak akan bisa menyaingi rasa sakit dua nyawa yang di rebut paksa." Ucapnya dingin penuh dengan api dendam.

"Api itu merah. Merah itu darah. Mati kalian semua hahahaha!!!" ucapannya yang selanjutkan dengan tertawa yang begitu menyeramkan. Tiga belas tangkai mawar layu itu di jatuh kan di depan gerbang markas.

Dengan santai sosok topeng putih itu memasangkan bom waktu di setiap sudut markas bagian luar.

Setelah selesai memasangkan bom waktu yang akan meledak dengan waktu tiga puluh menit sosok itu masuk ke dalam markas menggunakan akses masuk.

HAYALAN S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang