Vote dan komen
Warning ⚠️⚠️⚠️
Dilarang keras untuk plagiat ‼️
Plis tandai typo
🌼🌼🌼
"Brengsek Lo Bang. Lo ga pernah mau pahami isi hati gue padahal kita ini kembar tapi kenapa Lo sama gue rasa orang asing"
Kia menangis meratapi nasib malang nya menyenderkan punggungnya di pintu kamar lantai dua tempat di mana dia tidur saat menginap di rumah Renzi.
Dia bingung dengan hidup nya kenapa?, Kenapa harus dia yang selalu di tuntut sempurna oleh kedua orang tua nya.
Tidak adil bukan Kildan juga anak mereka namun tidak pernah mereka tuntut Kildan bebas menjadi dirinya sendiri tanpa harus menjadi orang lain yang lebih sempurna.
Kia cape di tuntut ini dan itu. meskipun Kia lelah menghadapi semuanya Kia tidak mau mengakhiri hidupnya karena Kia tau dia seorang pendosa ketika dia mati mengakhiri hidupnya neraka lah tempat Kia, Kia tidak mau.
Di dalam kamar ada gadis yang meringkus kesakitan memeluk erat semua rasa sakit yang dia rasa entah kenapa suara orang yang tengah menangis itu tidak asing baginya.
"Ki-kia itu suara kamu kan?" Tanya lirih Hayllen meremas erat perutnya yang begitu sakit wajahnya begitu pucat menahan rasa sakit sedari tadi.
Sang empu nama yang mendengar namanya terpanggil dengan suara lirih.
Kia berdiri dari duduknya mata Kia melebar menatap kosong ke depan ingatan nya berputar di saat tragedi yang paling menyakitkan.
"Bang fajar liat sendiri kalo Hayllen yang dorong kak Mira sampai jatuh dari balkon"
Kia melap air mata yang membasahi pipinya.
Tangan Kia bergerak cepat membuka pintu kamar yang terkunci.
"Brengsek ngapain Lo ada di sini!"
Kia menjambak rambut Hayllen hingga Hayllen merintih menahan rasa sakit di kepala nya.
Plak
Plak
Plak
Bugh
Kia menampar pipi Hayllen membabi buta hingga sudut bibir Hayllen sobek mengeluarkan darah segar tidak lupa satu tangan yang masih menjambak rambut panjang Hayllen.
Tak puas hanya melakukan itu Kia menendang perut Hayllen yang membuat gadis itu terbatuk-batuk.
Tubuh Hayllen terjerembap jatuh ke lantai.
Sakit tuhan sakit sungguh semua badan Hayllen begitu sakit. Hayllen terus terbatuk hingga darah segar ikut keluar dari mulut Hayllen ketika dia batuk.
"Uhuk uhuk Kia... Hayllen minta maaf kalo Hayllen emang punya salah sama kamu tapi jangan siksa Hayllen"
Kia menatap Hayllen penuh dengan rasa benci kata maaf saja tidak akan membuat kakak nya hidup kembali.
Renzi dan Kildan saling tatap melihat kondisi Hayllen yang begitu memperhatikan terlihat dari tatapan mata Kildan yang berapi-api bahwa Kildan juga membenci gadis yang sudah kacau balau atas tindakan Kia.
Kia ingin melangkah maju menghampiri Hayllen yang sudah tidak sadar kan diri dengan sigap Renzi memeluk Kia dari belakang.
"Udah ya Queen ini bukan elo, Queen yang gue kenal ga sekejam ini"
Kia melemah dalam pelukan Renzi dia tak sanggup menahan air mata nya. Kia berhambur kedalam pelukan Renzi membiarkan air matanya keluar sepuasnya. Kia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Renzi.
"Dia orang jahat Ren, dia bunuh kakak Kia. Kak Mira jatuh dari balkon badan kak Mira semua darah Ren Kia liat sendiri"
Kildan tidak ingin melampiaskan emosi nya dia lebih memilih untuk turun menenangkan diri di sofa.
Tanpa Kildan beri tahu pun Renzi sudah pahan akan situasi ini gadis yang selama ini tinggal di rumah nya adalah gadis yang paling di benci oleh kedua sahabatnya Renzi tidak sangka bahwa gadis selugu Hayllen ternyata berdarah dingin yang tega mendorong kakak sepupu dari balkon.
Renzi menggendong Kia ala bridal style membawa dia turun untuk menenangkan diri nya di lantai bawah bersama dengan Kildan.
Mereka semua membiarkan Hayllen pingsan di lantai dingin itu dengan wajah lebam dan darah segar mengalir di sudut bibir nya.
Mata yang sudah terkulai lemah itu menatap kepergian Renzi yang menggendong Kia entah kenapa rasanya sakit sekali di dalam hati Hayllen seperti ada yang bergejolak apa mungkin ini rasa cemburu.
Senyum kecut terlihat di bibir Hayllen.
"Sebegitu ga penting nya hidup aku sampai-sampai aku yang terluka aku yang di abaikan. Tuhan boleh kah aku bertanya kenapa bumi ini begitu ga adil buat aku?"
Kildan terdiam cukup lama sebelum dia bertanya kepada Renzi.
"Ren kenapa bunuh itu bisa ada di rumah lo?"tanya Kildan dengan nada penuh kebencian.
"Gue ga tau dia tiba-tiba datang ke rumah gue bilang kalo ini rumah dia terus karena gue kasian jadi gue bolehin aja dia tinggal di rumah gue"
Spontan Kia melepaskan pelukannya dari Renzi berdiri dan mengepalkan tangannya.
"Jadi kamu kasian sama dia, dia itu pembunuh Ren!"
Renzi ikut berdiri memegang bahu Kia.
"Elo sama Kildan cuman dengar apa yang orang lain bilang dan pas kalian datang itu kondisi kak Mira udah jatuh dari balkon kan?, kalian berdua udah ngelakuin tindakan jahat tanpa mau mendengarkan fakta terlebih dahulu bego banget"
DRTTT....DRTTT....DRTTT
KAMU SEDANG MEMBACA
HAYALAN S2
Teen Fictiontrauma. yang sangat mendalam di masa putih abu yang membuat gadis cantik dengan kepang dua trauma menjalani sebuah kisah cinta. "Lautan menyimpan beribu misteri, hutan menyimpan beribu hewan buas dengan racun yang sangat mematikan hampir sama dengan...