Meninggalkan

252 30 31
                                    

"Goo putraku bukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Goo putraku bukan?"

"BUKAN"

Sontak keduanya menoleh pada asal suara yang kontras menggema diruangan itu.

"Goo- bukan anakmu!"

"Sora"

"Sora"

"Jangan ganggu aku dan Goo lagi. Lebih baik keluar dari sini, aku tidak ingin melihat wajahmu lagi!" Marah Sora, ternyata wanita itu sudah terbangun sejak tadi dan mendengar cuitan riuh keduanya.

"Aku tidak mau!" Kekeh Jungkook menggeleng cepat. Pria itu lantas langsung mendekat ke brangkar.

"Disana ada Goo, kau pasti tau maksudku, Ra" kata Jungkook menggebu.

Disaat itu pula Jimin datang dan langsung mendapat tilikan tajam dari Yujin.

"Aku benar-benar tidak tau kalau wanita yang kau ceritakan itu Sora, Yu. Aku juga baru tau"

Jimin langsung melontarkan pembelaan, karena memang dirinya baru tau kalau Sora adalah sahabat yang selalu Yujin ceritakan.

"Bawa dia keluar!" Titah Yujin tanpa menggubris pembelaan pria itu.

"Aku tidak mau keluar, kita harus berbicara Ra!"

"Tidak ada yang harus dibicarakan lagi. Lebih baik kau pergi dari sini, aku benar-benar muak!"

Tidak ada gunanya Jimin datang dan menarik paksa Jungkook agar keluar dari ruangan itu. Karena dengan keras kepalanya Jungkook tetap memberatkan dirinya agar tetap berpijak diruangan tersebut. Pria itu kekeh ingin bersama Sora, kendati wanita itu hanya menatap acuh padanya. Wanita itu bahkan enggan melontarkan sepatah kata pun setelah Jungkook dengan tegas menolak untuk pergi dari sana. Hingga Sora mengisyaratkan agar Yujin dan Jimin keluar. Sora lelah tubuhnya masih lemah, jadi tak ingin membuang-buang energinya lagi. Sora memilih diam harap-harap kondisinya bisa kembali pulih dan diizinkan untuk bertemu dengan sang buah hati yang tengah ditemani oleh Seokjin. Syukurnya keadaan Goo tidak parah, anak itu bisa dengan cepat kembali menyesuaikan dirinya, detak jantungnya kembali normal tapi tidak dengan otaknya yang terus berisik memikirkan sang mama.

"Ayah...."

"Iya nak. Ada apa Goo? Apa ada yang sakit lagi? Dimana? Katakan pada Ayah? Apakah jantungnya-"

Jari telunjuk mungil itu menempel pada bibir tebal Seokjin, diikuti gelengan pelan pada kepalanya.

"Goo tidak apa-apa, Yah. Tidak ada yang sakit" jawabnya lemah.

"Jadi Goo mau apa nak? Goo lapar?".

Anak itu menggeleng "Goo mau mama"

Seokjin menatap sendu sang putra, mengusap pipi gembul itu dengan sayang lalu tangan lainnya mengusap punggung tangan Goo.

"Mama baik-baik saja Goo. Ayah tau Goo pasti cemas sekali ya pada Mama. Tapi tadi Yuyu bilang kalau mama sudah baik-baik saja, Mama hanya perlu istirahat. Nanti kalau mama sudah bangun, kita bertemu mama okay?"

Dissipate || Jungkook || Jeon Jungkook | FINISHEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang