"Maaf, dia istriku. Bisa tinggalkan kami?"
Sora hanya diam mengeratkan genggaman tangannya diujung baju Seokjin, membiarkan pengakuan seokjin begitu saja.
"Sudah-sudah, mereka sudah pergi. Tidak apa-apa humm" mengecup kening Sora lama.
Seokjin juga mengusap punggung yang sudah bergetar itu guna menenangkan si empu.
"Op-pa ba-gai-mana ini?" rintihnya ketakutan.
"Hei-hei, lihat aku" kini Seokjin melepas dekapan itu dan menangkup kedua pipi Sora hingga netra mereka bertemu.
"Semua akan baik-baik saja, aku akan mengurusnya. Sekarang pikirkan keadaanmu humm? Ingat kan kau tidak boleh banyak pikiran yang berat-berat. Cukup memikirkan Goo saja, tidak perlu yang lain. Kesehatanmu belum stabil"
Sora menggeleng lirih dengan mata yang sudah memerah "Tidak bisa-tidak bisa Oppa, ini-" katanya memukul kepalanya"Banyak sekali pikiran buruknya. A-aku ta-kut" sambungnya.
"Jangan dipukul kepalanya" Seokjin menarik tangan Sora dan kembali mendekap wanita itu.
"Mama" suara teriakan Goo berhasil menarik fokusnya pada sang anak.
"Ya ampun Goo"
"Goo"
Sora dan Seokjin reflek bangkit dengan paniknya mendekat ke arah Goo dengan berlari. Sora bersimpuh dan mendekap anaknya penuh resah dan khawatir setengah mati. Goo terjatuh dan lututnya berdarah.
"Sakit, nak?" Panik Sora meniup luka itu setelah melepaskan dekapannya.
"Ayah akan obati Goo, apa sakit sekali?" Seokjin ikut panik.
"Detak jantung Goo-" kata Seokjin
"Jantung Goo sakit?" Sela Sora, cepat Sora ingin melihat alat yang tadi mereka bawa.
"Ma" cegah Goo menahan pergelangan tangan sang mama.
Sora menoleh dengan mata yang sudah berkaca-kaca "Pakai ini saja" katanya meletakkan telapak tangan sang mama didadanya.
"Jantung Goo tidak apa-apa, ma" katanya lalu tangan satunya bergerak mengusap air mata yang sudah luruh di pipi Sora.
Sora menghembuskan nafasnya dengan berat lantas mendekap Goo dengan tergesa "Maaf.. Maaf.. mama tidak perhatikan Goo tadi"
"Bukan salah mama kok, Goo yang salah karena tidak hati-hati" ujarnya lembut sebelum memeluk dan mengusap punggung sang Ibu.
"Kita kembali ke ruangan Goo ya. Ayah akan obati dulu lukanya, setelah itu kita keruangan mama untuk makan. Ayah tadi beli roti coklat kesukaan Goo dan Mama"
Kini ketiganya sudah berada diruangan Goo. Si kecil sedang memperhatikan sang ayah yang tengah membereskan bungkus roti di meja sana setelah mereka melahap roti yang dibawa Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dissipate || Jungkook || Jeon Jungkook | FINISHED
Fanfiction*Sudah Tamat & belum direvisi* "Dia sudah tiada" Lengang. Jungkook membulatkan mata sebelum benar-benar menghapus air matanya. Ia jelas tertohok, bibirnya kian bergetar. "Ra..." "Anak kita sudah tiada, Jungkook. Lalu bagaimana kau memperbaikinya?" T...