Pagi-pagi ini Sora kembali mandi dan sudah kembali ke campervan. Lantas ia bawa dirinya untuk membuat sarapan beruntung mereka sempat membeli beberapa makanan semalam jadi hanya tinggal dipanakan saja. Selama kegiatannya wanita itu banyak menghela nafas kasar manakala otaknya selalu mengingat kejadian semalam. Sora malu. Sekarang ia juga tengah memikirkan bagaimana ia menghadapi Jungkook nantinya.
Sora mengumpat dirinya sendiri bodoh, karena kegiatan panas kedua semalam membuat sang buah hati terbangun dan menangis ketakutan. Sora yang tak sengaja dengan kuat menginjak paha Jungkook saat akan bangun hingga pria itu mengaduh sakit, Sora yang sibuk memakai pakaiannya sambil meminta sang anak untuk tenang dan menunggunya. Sora yang mengatur menguncir rambutnya yang berantakan sedangkan Jungkook yang mengulum bibir menahan tawa sebelum mata Sora mengintimidasinya sambil melempar pakaian Jungkook agat pria itu cepat memakainya sebelum sang anak melihatnya.
Mengingatnya saja sora sudah malu, ia menggeleng berusaha menepis ingatan memalukan itu. Ia kembali menghembuskan nafasnya kasar, namun kali ini agaknya Sora menyadari kalau sakit diperutnya kian terasa pun kepalanya terasa berat dan ia pusing. Mengerjapkan matanya berulang kali menarik kesadarannya, saat tengah memotong buah mata Sora memejam kuat dan reflek menjatuhkan pisau dari tangannya beralih memegang kepalanya terasa sakit luar biasa. Ia menunduk, hingga matanya kembali terbuka dan melihat cairan kental berwarna merah ada diatas buah yang ia potong. Ingin memastikan lagi, Sora meraba area hidungnya yang dirasa ada sesuatu yang mengalir, matanya turun melihat tangannya yang juga terkena bercak merah.
Itu darah.
Cepat Sora mendongak, satu tangannya ia gunakan untuk menutup hidungnya sedangkan satu lagi sibuk meraba tisu yang kebetulan ada diatas meja. Ia raih beberapa lembar dan membersihkan darah dihidungnya cepat. Rasa sakit diperutnya juga tak bisa ia abaikan, kali ini rasa mual yang luar biasa datang bersamaan dengan batuk yang mengeluarkan darah. Tangannya sudah penuh dengan darah yang ia tangkup itu ia bawa pada wastafel untuk dibersihkan. Buru-buru ia lakukan sebelum Goo dan Jungkook bangun, ia tidak ingin dua manusia itu mengkhawatirkannya. Setelah memastikan tidak ada darah ditangan dan mulutnya tersisa, ia kembali pada meja yang sudah berantakan, mendengar decitan langkah kaki membuat wanita itu terburu membuang buah yang ia potong ke tempat sampah pun beberapa tisu bekas darah pun ikut ia buang.
"Kenapa dibuang?"
Itu Jungkook yang bertanya, tubuh Sora menegang bak maling yang kedapatan sedang mencuri. Wanita itu gugup.
"Buahnya busuk" kata Sora berusaha tak bergetar.
"Semua?" heran Jungkook karena sudah tidak ada buah yang tersisa diatas meja.
Wanita itu mengangguk "Hmm. Bagian dalamnya busuk, rasanya juga tidak enak lagi. Lebih baik dibuang daripada sakit perut"
"Ya sudah kita beli lagi nanti" jelas Jungkook katanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal ia sedikit merasa aneh pada buah yang katanya busuk semua, pasalnya buahnya tidak hanya satu jenis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dissipate || Jungkook || Jeon Jungkook | FINISHED
Fanfiction*Sudah Tamat & belum direvisi* "Dia sudah tiada" Lengang. Jungkook membulatkan mata sebelum benar-benar menghapus air matanya. Ia jelas tertohok, bibirnya kian bergetar. "Ra..." "Anak kita sudah tiada, Jungkook. Lalu bagaimana kau memperbaikinya?" T...