Papa

245 35 10
                                    

"Goo, ini papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Goo, ini papa. Boleh papa peluk Goo lagi? Papa rindu, rindu sekali"

Seketika mata bulat Goo berkedip berulang kali sebelum berkaca-kaca menahan tangis.

"Mama" panggil Goo sengau menoleh pada sang mama.

Namun yang lebih mengejutkannya lagi manakala Goo dengan cepat memeluk sang mama "Goo tidak mau papa"  katanya sembari menggelengkan kepalanya.

Tangisnya pecah dipelukan hangat sang mama. Sora tentu saja terperanjat ditengah suasana yang menguras emosi itu. Sedangkan Jungkook disana kakinya sudah melemas hingga lututnya jatuh bertumpu pada lantai, pria itu bak dihantam berton-ton muatan berat pada punggungnya. Bahunya merosot dan pandangannya kian kabur hingga derai air mata tak bisa ia bendung lagi. Hatinya sakit luar biasa manakala mendengar penolakan sang putra yang tidak ia tau apa alasannya.

"Sayang, kenapa? Papa disini, nak. Bukankah Goo selalu bilang ingin bertemu papa?" Sora tak tau kalau Goo akan memberikan reaksi diluar pikirannya.

"Tidak mau papa. Mama saja cukup" suara lirihnya membuat hati Sora diremas habis-habisan.

Tak tinggal diam, Jungkook lantas bersimpuh mendekat ke arah Goo. Menyentuh punggung sang anak yang sudah bergetar itu dan mengusapnya lembut penuh sayang.

"Goo, maafkan papa. Papa perginya lama sekali ya? Jadi Goo menunggunya lama sekali ya? Papa minta maaf sekali pada Goo? Papa tidak akan pergi lagi"

Tapi reaksi yang diberikan Goo ialah menepis telapak tangan Jungkook dari punggungnya. Ia terus menggeleng, menolak sang papa.

"Goo, coba lihat papa dulu. Papa ingin minta maaf pada Goo" pinta Jungkook tak ingin menyerah.

Namun si bocah terus menggeleng dengan tangisnya yang mulai menguar, tidak mengerti mengapa sang anak seperti itu. Bahkan Seokjin pun dibuat kaget dengan tingkah Goo yang satu ini.

"Ayah"

"Ayah, Goo mau tidur. Ayo kita ke ruangan Goo saja yah. Goo ingin tidur dipeluk Ayah"

Lemas, kaki Jungkook rasanya tak bisa lagi menopang, ribuan peluru seperti menyerbu jantung hatinya.  Mendapat penolakan dan sang anak yang lebih memilih Seokjin dari pada dirinya adalah patah hati lain pun kehancuran lain yang mampu memporak-porandakan hatinya.

"Mama, jangan khawatir. Maaf ya ma tadi Goo sudah menangis. Mama istirahat lagi ya, Goo juga akan istirahat dengan Ayah"

Dengan lesu dan wajah yang murung Goo menarik jemari sang Ayah untuk keluar. Sora terpukul berulang kali, ia tak bisa begitu saja memaksa sang putra untuk menerima. Seda g Jungkook sudah terdiam dengan derai air matanya, bibirnya ia gigit kuat hingga rasanya darah segar sudah mengalir disana, pintu itu tertutup rapat setelah sepintas ia melihat raut wajah Seokjin yang tampak menaruh empati padanya.

Tubuh Jungkook rasanya lemas, ia bahkan tidak sanggup berdiri untuk menopang tubuhnya. Ia memilih terduduk dilantai dengan menunduk menelan kekecewaannya. Namun siapa sangka ditengah kehancuran itu sebuah dekapan hangat ia terima tak terduga dari seorang wanita yang masih ia kagumi.

Dissipate || Jungkook || Jeon Jungkook | FINISHEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang