*Sudah Tamat & belum direvisi*
"Dia sudah tiada"
Lengang.
Jungkook membulatkan mata sebelum benar-benar menghapus air matanya. Ia jelas tertohok, bibirnya kian bergetar.
"Ra..."
"Anak kita sudah tiada, Jungkook. Lalu bagaimana kau memperbaikinya?"
T...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sora tidak menjawab, ia hanya tersenyum getir dengan meremas ujung baju diatas pahanya. Sedang Jungkook masih terus tersenyum berharap sang puan mau membalasnya walau itu adalah penolakan. Tapi Sora tak kunjung melontarkan kata apapun, wanita itu masih setia berdiam diri dengan mata yang menatap kegiatan sang anak. Padahal jika diterawang lagi, tatapannya kosong. Netra Jungkook turun pada jemari Sora yang tampak tak mau diam meremas ujung bajunya, membuat tangan pria itu terulur untuk menumpukan satu tangannya diatas punggung tangan wanita itu. Setelah mendapat atensi Sora, ia tarik dengan lembut tangan sang wanita untuk ditaruh diatas pahanya. Jungkook usap dengan lembut tanpa pupus senyuman diwajahnya. Sora tak menolak, ia pun merasa nyaman dengan usapan lembut yang diberikan pada tangannya.
"Ayo cerita!" Titah Jungkook membuat Sora mengernyit bingung.
Jungkook naikkan tatap pada sang puan. Satu tangannya yang menganggur ia gunakan untuk menyisipkan rambut sang puan ke sela daun telinga.
Masih dengan senyuman manisnya "Ceritakan padaku semuanya, semua yang aku tidak tau dan kau mau membaginya denganku. Adukan apapun padaku, mengadu seperti anak kecil tentang apapun yang melukaimu" jelasnya.
Hati Sora menghangat, matanya kini perlahan mulai berembun, bibirnya mengerucut membuat Jungkook gemas "Jung.." Sora tercekat, ia menggigit bibirnya.
"Jangan digigit, nanti berdarah" Jungkook usap bibir itu.
"Aku bukan istrimu lagi" ucap Sora dengan suara paraunya.
Kali ini ia genggam kedua tangan Sora "Aku juga bukan suamimu tapi aku masih Jungkook-mu yang dulu, aku masih akan menjadi pendengar dan penenang untukmu" jelasnya.
Entah mengapa hati Sora bergemuruh haru seperti ini, ia ingin menolak tapi hatinya berkata tidak. Ia merindu, tapi ketakutan seolah menahan dirinya.
"Tapi kau meninggalkanku"
"Sekarang tidak lagi, aku sudah merelakan semuanya untukmu. Makanya ini aku sedang berusaha supaya kita bersama lagi" tentu saja Jungkook blak-blakan tanpa menyembunyikan maksud terselubung dari setiap tingkah manis yang pria itu berikan.
"Tidak perlu usaha"
"Kenapa? Kau sudah mau menerimaku lagi ya? Jadi aku tidak perlu berusaha lagi ini? Akunya sudah diterima?" Jungkook tentu saja heboh menerka, bahunya sudah naik percaya diri sebelum celetukan Sora berhasil kedua bahunya itu merosot lesu.
"Jangan sok tau. Aku hanya ingin memperjelas kalau usahamu tidak akan mengubah apapun"
Nyeri sedikit tapi lebih banyak pantang menyerahnya "Terserah, yang penting aku akan tetap berusaha. Kita harus kembali, cintaku ini besar sekali loh. Tidak mau habis-habis juga, yang ada selalu bertambah. Kau tidak perlu khawatir kalau aku akan menyerah. Tidak akan, Ra;"
Mendengarnya Sora merasa lega, padahal ia yang terus menolak. Tapi saat Jungkook mengatakannya entah mengapa ia merasa lega alih-alih kesal.