Tok tok tok.
"Masuk."
Di sebuah perkantoran, tepatnya di ruangan CEO, terdapat dua orang pria yang langsung mengalihkan fokus pandangan ke arah pintu, ketika melihat seorang wanita melangkahkan kakinya menghampiri salah satu dari mereka yang merupakan atasannya. Siapa lagi kalau bukan Bara, Bara Erland Saputra.
Wanita itu tampak cantik dengan rambutnya yang digerai. Rambut yang memiliki panjang di bawah dada itu tampak sangat indah saat dibuat bergelombang. Warnanya hitam agak kecoklatan. Terlihat serasi dengan wajahnya. Selain itu, blus putih berlengan panjang yang dipadukan dengan rok mini sepaha membuat wanita itu terlihat kian memesona. Berhasil membuat kedua pria yang berada di ruangan itu meneguk ludah dengan susah payah.
"Ini proposal kerja sama perusahaan A yang Bapak minta," ujar wanita itu dengan suara lembut.
"Ya," sahut Bara singkat. Mengingat tak ada keperluan lainnya, wanita itu langsung pamit meninggalkan ruangan itu. Membuat laki-laki yang tadi bersama Bara mendesah kecewa.
"Kenapa lo?" Bara bertanya pada temannya. Alarm tanda bahaya berbunyi ketika dirinya menyadari pandangan Alan masih tertuju ke arah pintu di mana wanita tadi menghilang.
"Sekretaris baru?" tanya Alan penasaran. Ia sering berkunjung ke kantor Bara, tapi baru kali ini melihat wanita secantik itu berada di sekitar Bara.
"Adek gue," jawab Bara singkat, yang sukses membuat Alan mendengus tidak percaya. "Lo anak tunggal. Adek dari mana coba?"
"Gue serius. Dia Meisha, adek gue."
Alan yang semula tertawa mengejek karena tidak percaya, kini menjadi terdiam. Seakan mengingat sesuatu. "Beneran Meisha? Gila! Adek lo beda banget sama yang dulu. Cantik banget dia sekarang. Gue pacarin ya?"
Mendengarnya, Bara langsung melotot pada Alan. Membuat lelaki itu langsung kicep. "Lo? Mau macarin dia? Langkahi dulu mayat gue!" tantang Bara sinis.
"Bercanda doang elah. Serius banget sih lo! Lagian gue nggak bakal ngerebut punyanya temen. Apalagi yang gagal move on kayak lo gini," sahut Alan sambil terkekeh.
"Sialan lo!"
Bara membenarkan perkataan Alan. Adiknya memang terlihat lebih cantik dari yang dulu. Empat tahun lebih tak bertemu, membuatnya merasa pangling saat mereka dipertemukan. Membuat perasaannya yang dulu pernah ada kembali bersemi.
Benar, Meisha memang adiknya. Tapi hanya sebatas adik angkat. Orang tuanya yang tak bisa memiliki anak lagi, padahal sangat ingin memiliki anak perempuan, memutuskan untuk mengadopsi Meisha ketika gadis itu berumur sepuluh tahun. Waktu itu Bara sudah berusia empat belas tahun.
Awalnya, Bara tidak terlalu memperhatikan keberadaan Meisha. Ia pun tak begitu sering berinteraksi dengan adik angkatnya itu. Tapi saat Meisha sudah masuk SMA dan menjadi incaran lawan jenisnya, perasaan Bara tidak menentu. Adiknya itu malah berhasil menarik perhatiannya. Dengan status kakak, ia mulai dekat dengan Meisha. Keduanya sering pergi berdua selayaknya pasangan kekasih. Tanpa disangka-sangka, ternyata Meisha memiliki rasa sang sama dengannya. Hingga akhirnya mereka menjalani hubungam tanpa diketahui oleh orang tua mereka. Backstreet namanya.
Tapi menjelang kelulusan Meisha, kekasihnya itu tiba-tiba memutuskan hubungan lantaran takut diketahui oleh orang tua mereka. Tentu saja Bara tidak terima karena masih sangat mencintai Meisha. Bara berencana memberi tahu orang tuanya kalau selama ini mereka sudah menjalin hubungan. Lagi pula, mereka bukan saudara sedarah. Orang tuanya pasti bisa mengerti perasaan yang berkembang di hati mereka berdua. Tapi sayangnya, Meisha lebih dulu pergi dan menghilang tanpa kabar, meninggalkan Bara dan perasaan yang tidak akan pernah berubah. Hingga saat ini, ketika mereka kembali dipertemukan, rasa cintanya untuk Meisha masihlah sebesar dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Brother
RomanceWarning 21+ Jatuh cinta pada adiknya yang ternyata juga memiliki rasa yang sama, itulah yang terjadi pada Bara. Ia diam-diam memacari adiknya. Tetapi hubungan mereka kandas karena sang adik memutuskannya secara sepihak. Lantas, pergi meninggalkannya...