37

1.7K 96 5
                                    

"ck, ini ara kemana sih kok dari tadi pagi gak ada kabar" omel chika.

"kenapa chik?" tanya indah.

"ini kak ara dari tadi pagi gak ada kabar mana nomor nya gak aktif lagi" ucap chika.

"mungkin sibuk chik" ucap indah.

"iya chik mungkin ara sibuk" ucap Marsha.

"tapi gak biasa nya dia gini, sesibuk apapun ara pasti dia tetep kabar gue kak" ucap chika lemas.

"lu harus tenang chik" ucap Katharin.

"gimana gue bisa tenang kath, Ara dari pagi gak ada kabar, gue takut dia kenapa kenapa"

"udah kak jangan mikir kejauhan, positif thinking aja mungkin dia memang lagi sibuk" ucap ashel yang akhirnya berusaha setelah menyimak obrolan mereka.

"tenang kak, nanti aku bantu tanyain adel ya" ucap ashel dan di anggukin oleh chika.

"udah ya, gimana kalo kita ke mall" ucap Katharin.

"ayok"

dan mereka semua pun memutuskan untuk pergi ke mall.

"halo bos"

"apaan sih"

"Haha aku hanya bercanda sahabat ku"

"iya, udah langsung sebut kan saja apa tujuan kau menelpon ku?"

"aku ingin meminta saran kau"

"saran apa, bilang saja"

"menurut mu lebih baik nya melakukan nya di hari apa?"

"lakukan rencana itu?"

"iya

"kalo soal itu nanti aku beri tau, sekarang atur saja gimana nya, kalo bisa secepatnya karna aku tidak sabar melihat muka sedih mereka"

"sungguh tidak punya hati"

"apa kau bilang!"

"kau bosan hidup ha?"

"ah jangan terlalu serius, kau terlalu serius menanggapi ucapan ku"

"jangan gitu, aku ini sahabat mu apakah kau tidak kasihan pada ku?"

"drama "

"ah ku pikir aku bakal batal kan saja rencana ini, kau saja yang menjalankan nya sendiri"

"ah kau seperti anak kecil saja, jangan marah marah gitu ingat umur haha"

"sembarang aku masih muda, belum bersuami"

"ah serah mu saja"

"karna kau tak laku"

"eh lihat diri mu kawan, apakah kau telah mempunyai pasangan? tidak kan? hahaha"

"kau sungguh membuatku emosi"

"lihat saja akan ku potong lidah kau"

"ah aku hanya bercanda, jangan gitu aku masih ingin mempunyai suami"

"sudah lah berbicara dengan mu membuat ku pusing saja"

Hari mulai gelap tetapi masih saja chika belum mendapatkan kabar dari ara. ia sungguh sangat khawatir sekarang ia bingung harus bagaimana lagi ia sudah mencari ara ke rumah nya tetapi ara tidak ada di rumah nya.

"hey mikirin apa sih kak" ucap ashel.

"ah ngagetin aja shel" ucap chika

"aku kepikiran ara"

"masih belum ada kabar?" tanya ashel, dan chika pun hanya bisa menggeleng kan kepala nya.

"aku udah tanya JMT tapi mereka bilang hari ini mereka tidak bertemu"

mendengar itu chika hanya bisa menghela nafas panjang.

tiba tiba handphone chika berbunyi menandakan bahwa ada panggilan masuk, ia melihat nama kontak siapa yang menelepon nya, dan ternyata itu ara, ia langsung mengangkat nya dengan semangat.

"halo ra"

"kamu ke mana aja"

"kenapa gak kabarin aku"

"aku khawatir"

"aku takut kamu kenapa kenapa"

"sekarang kamu di mana"

"halo selamat malam"

deg

"m-malam"

"ini benar dengan saudari yesisca tamara?"

"benar"

"kita warga yang menemukan korban yang bernama Zahra Nur Khualah"

"korban kecelakaan di karena di tabrak oleh truk yang mengantuk"

deg

mendengar itu chika membuat setubuh chika membeku chika lemes seketika.

"kenapa kak" tanya ashel khawatir melihat perubahan chika.

"kenapa sih kak" ucap ashel langsung mengambil Handphone chika.

"halo"

"ini ada apa ya"

"maaf kita warga yang menemukan korban yang bernama Zahra Nur Khualah, apakah kalian bisa datang ke lokasi"

"b-bisa pak"

telpon pun terputus.

ia langsung menarik chika ke dalam dekapan nya ia berusaha menenangkan chika yang sangat terpukul oleh kenyataan ini. sungguh sebenarnya ashel juga sangat terkejut tapi ia sadar ada kakak nya yang masih butuh orang buat nenangin dia.

"udah ya kak, ayo kita ke lokasi kita liat Ara"

"shel hiks ara shel hiks" ucap chika diiringi tangis nya.

"iya kak, ayo kita ke lokasi aku bakal kasih tau teman-temannya yang lain"

"yok, kakak harus kuat, kakak berdoa supaya luka yang di alami oleh Ara tidak terlalu serius "

"udah ya ayok"

dan akhirnya chika mau di ajak ke lokasi kecelakaan ara, di dalam perjalanan chika tak henti hentinya menangis, ashel sungguh paham gimana rasanya di posisi chika tapi ia tak tau harus berbuat apa.

sebelumnya ia telah mengabari teman-teman nya yang lain bahwa ia mendapatkan kabar bahwa Ara kecelakaan dan mereka bilang akan menyusul mereka.

setelah sampai chika langsung turun dan yang ia lihat tidak ada bekas tanda tanda abis kecelakaan.

"hai kak"

"a-ara?"



























ih serem nya apakah yang memanggil chika tadi adalah arwah nya sih ara itu?

serem banget ya.

hehe alur nya gak nyambung ya? maaf ya

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang