002

4.5K 453 40
                                    

Kedatangan seorang Rebecca rupanya bukan awal yang bagus pada perusahaan Velcurve Studio. Baru hari pertama Becca datang ke perusahaan ini, dia sudah membuat peraturan yang tak masuk akal.

"Apa maksudnya saya tidak perlu datang mulai besok?" tanya Songjet.

"Persis seperti yang saya katakan tadi, apa bahasa Thailandku aneh?"

"Tidak, bukan itu." jawab Songjet kepada Rebecca.

"Tampaknya kamu kesulitan bekerja sambil mengurus anakmu. Jadi saya meminta orang lain untuk menggantikanmu." ucap Becca.

Freen yang baru saja memasuki ruangan mendengarkan percakapan antara Songjet dan Rebecca. Ia berjalan perlahan untuk mendekat ke keduanya.

"Tunggu, Khun Songjet sangat menyukai URANUS2324. Dia mengangkat tangan dan menyarankan dirinya sendiri ingin bergabung dengan project ini." ucap Freen mencoba menjelaskan.

"Di perusahaan Thailand asalkan karyawannya bersemangat maka tak apa terlambat?" tanya Becca menatap Freen.

"Bukan itu maksud saya.." jawab Freen dengan cepat.

"Lalu apa maksudmu?"

"..."

"Karena Khun Freen tidak mengatakan poin penting jadi tidak jelas." ucap Becca sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Maaf ikut campur..." ucap Nam yang mulai ikut perdebatan diantara mereka. "Khun Rebecca mungkin tidak mengerti karena kamu masih muda tapi ada kalanya itu penting seorang anak membutuhkan ibunya." jelas Nam lagi.

"Saya mengerti. Untuk anaknya, Khun Songjet merupakan Ibu yang tak tergantikan. Tapi untuk pekerjaan, ada banyak sekali penggantinya. Jadi saya hanya ganti pekerjaan, apa itu aneh?" jawab Becca tak mau kalah.

"Itu aneh! Kamu terlalu kasar!" ucap Freen membela temannya.

"Hanya karena Khun Becca lajang bukan berarti kamu mengerti..."

"Saya juga punya anak." Becca memotong ucapan Nam, ia mengeluarkan dan menaruh beberapa bingkai foto di mejanya. "Saya tidak membawa urusan keluarga ke dalam pekerjaan."

Mata Freen menatap tak percaya pada bingkai foto-foto yang Becca letakkan diatas meja. Ia langsung terdiam dan tidak berbicara apapun lagi karena kini jantungnya seperti di tancapkan beribu pisau.

"Tidak apa, kamu tidak akan mudah di pecat karena ini di Thailand. Kamu hanya dikeluarkan dari tim ini dan segeralah menjemput anakmu." ucap Becca sambil menyerahkan semua barang milik Songjet. "Anakmu bersekolah di taman kanak-kanak kan?"

"...."

"Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Songjet.

"Saya tahu semua tentang kalian. Meneliti tentang rekan kerja, hal ini biasa terjadi di luar negri terutama Inggris." jawab Becca.

Becca pun meninggalkan ruangan tersebut, sementara di dalam ruangan itu masih dalam suasana tegang dan mencekam.

--//--//--

Kenangan lama antara dirinya dan Becca kembali diingatan Freen. Ia menatap foto terakhir yang dirinya ambil bersama Becca sebelum mereka memutuskan untuk berpisah.

Kring...Kring...

Ponsel Freen berbunyi dan terlihat panggilan masuk dari seseorang bernama Jorin. Freen pun langsung mengangkat panggilan itu.

"Freen, apa kabarmu? Lama sudah kamu tidak datang menemuiku."

"Aku sedang sibuk bekerja. Apa semua baik-baik saja?"

ONCE AGAIN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang