Pagi ini Freen sedang disibukkan dengan laptopnya, mengurus berita tentang bocornya novel yang menyangkut dengan project Velcurve Studio. Berita yang sudah bocor dari semalam mendapatkan banyak respon tapi respon tersebut ada yang negatif dan positif.
Freen menutup laptopnya dan meneguk kopi di gelasnya sebelum beranjak dari duduknya. Ia meninggalkan apartemen dan langsung menuju ke kantor menggunakan mobil.
Sesampainya di kantor, Freen melihat Becca sedang berdiri di depan lift dan langsung menghampirinya.
"Selamat pagi, Khun Becca."
"Selamat pagi.." Becca merespon Freen dengan suara yang sangat dingin.
"Apa Khun Becca sudah tahu kabar yang tersebar tentang URANUS2324 di sosial media?" tanya Freen
"Tentu saja. Saya yang memberitahunya.."
"Hah?" Freen kebingungan. Ia ikut masuk ke dalam lift bersama Becca agar mendapat jawaban yang pasti. "Apa maksudnya?" Bukankah kami mencegah kebocoran informasi?"
Becca melepaskan kacamatanya dan menjawab pertanyaan Freen dengan tenang, "Di perusahaanku, setelah merencanakan membuat sebuah film kami terbiasa merilis awalnya untuk mendapatkan respon dari banyak orang agar bisa meningkatkan kualitas film tersebut."
"Ini perusahaanku bukan perusahaanmu. Kami masih berada di 0% untuk project ini bahkan belum mengerjakan apapun."
"Saat berada di sebuah desa, lakukan seperti yang dilakukan oleh orang desa tersebut. Perusahaan kami mempunyai ungkapan seperti itu."
"Jika kamu berada disini kamu harus menghargai cara kerja Velcurve Studio." jawab Freen
Becca memiringkan tubuhnya menghadap Freen dan menatapnya, "Tapi bukankah Riser Entertaiment yang memegang penuh project ini?"
Freen terdiam dan tidak bisa menjawabnya. Ia langsung memalingkan wajahnya kearah lain dan bersamaan itu juga lift bergerak secara tiba-tiba, tangannya menahan tubuh Becca yang hampir terjatuh.
"Huh?" Becca dan Freen kebingungan dan merasa jika lift berhenti. Dan benar saja ada pengumuman jika lift berhenti sebentar karena ada kerusakan kecil pada sistem.
"Ini buruk sekali.." Becca memijat keningnya sendiri dan berjongkok di sudut lift.
"Mengeluh tidak akan membantu jadi kita tunggu saja sekarang.." ucap Freen yang ikut berjongkok di sudut lift sebelah kanan.
Suasana hening di dalam lift, mata Freen melirik kearah Becca yang terlihat gelisah sambil menggigit kukunya. Freen mengeluarkan botol minum dan memberikannya kepada Becca.
"Ini... Minumlah biar kamu tenang."
Becca melihat botol yang Freen berikan dan menggeleng pelan, "Aku tidak membutuhkannya.."
Karena Becca menolak jadi Freen yang langsung meminum air di botol tersebut. Becca sedikit menoleh dan melihat Freen yang sedang minum, entah kenapa ia menelan ludahnya sendiri melihat hal tersebut.
Merasa Becca melihatnya, Freen kembali memberikan botol minuman itu dan kali ini Becca menerimanya. Ia meminum beberapa teguk air dalam botol tersebut dan mengembalikannya lagi kepada Freen.
"Ini..."
Freen mengerutkan keningnya ketika melihat Becca menyodorkan selembar uang kearahnya. "Untuk apa ini?"
"Aku tidak ingin merasa berutang budi." jawab Becca. Tangannya masih terulur kearah Freen namun pandangannya menghindari Freen.
"Aku tidak menganggapnya utang untuk hal seperti ini." ucap Freen. Tubuhnya bergeser mendekati Becca dan kembali memberikan botol minum pada Becca. "Kamu punya klaustrophobia kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE AGAIN ( END )
Romance[ FreenBecky - GxG ] Jika saat itu aku mencoba menahanmu, apakah itu akan mengubah segalanya sekarang?