005

3.8K 426 18
                                    

"Mama... Emily mau pergi ke sekolah sama Mama."

Becca yang sedang bersiap untuk pergi ke kantor memijat keningnya ketika Emily sang anak terus merengek sambil menarik-narik bajunya.

"Maaf Emily, sekarang kamu pergi ke sekolah sama papa ya."

Emily menggeleng dengan cepat dan terus menarik-narik baju Ibunya, "Gak mau, Emily mau pergi ke sekolah sama mama..."

"Tidak bisakah kamu pergi sebentar untuk mengantarkan Emily?" ujar William yang akhirnya membuka suara.

"Aku tidak ada waktu, ini tugasmu dan bukan tugasku untuk mengantarkan Emily sekolah tiap hari." jawab Rebecca.

"Kali ini saja..." ucap William dengan nada suara memohon.

"Jangan libatkan aku untuk urusan seperti ini..." balas Rebecca dengan menatap William.

"Mama...Ayo kita sekolah.."

"Sekolah sama Papa ya, Mama harus pergi bekerja..." ucap Becca. Ia mengusap pucuk kepala Emily sebentar lalu pergi meninggalkan rumah.

Kepergian Becca membuat Emily menangis. William berusaha membujuk anaknya setiap kali Becca menolak untuk mengantarkan ke sekolah.

.
.
.
.

"Aku senang dia menerimanya.."

"Ya, aku juga.."

Setelah mendapatkan kontak Billkin, tadi Freen bersama Namtan pergi ke kediamannya untuk membicarakan kerja sama yang mereka tawarkan.

"Tapi maaf, sebenarnya kamu tidak perlu sampai ikut." ucap Freen.

"Aku bisa ikut, aku sudah terbiasa karena melakukan bisnisnya ayah untuk hal seperti ini." jawab Namtan dengan santai sambil memakan kuenya.

"Sekali lagi terima kasih sudah membantu membujuknya..."

"...."

"Awalnya aku tidak yakin dengan hasilnya, ternyata dia adalah lelaki yang mesum.." ucap Freen.

Ketika datang ke rumah Billkin, keduanya di sambut ramah oleh assisten Billkin namun tidak dengan Billkin sendiri. Billkin bersikap cuek sampai Namtan mengeluarkan jurusan menggoda yang membuat Billkin langsung mau berbicara dan setuju untuk bekerja sama.

"Lelaki seperti itu mudah dimengerti jadi mudah untuk dihadapi." ucap Namtan.

"Kamu sangat berani untuk hal seperti ini.."

"Aku tahu kamu orang yang tidak bisa menangani pelecehan seksual.." ucap Namtan.

"Benarkah? Kupikir tidak juga.."

"Ya, karena kamu termasuk orang yang sangat polos dan kamu sangat mirip dengan Khun Becca yang mempunyai sifat polos."

Freen menghentikan makannya, "Tidak sama sekali! Kami sama sekali tidak mirip!" jawab Freen dengan lantang.

Namtan agak terkejut karena Freen tidak biasanya seperti ini. "Benar, kalian tidak mirip sama sekali." ucap Namtan meralat perkataan sebelumnya.

"Sekarang ayo kita habiskan ini dan segera kembali ke kantor..."


--//--//--

Sekembalinya ke gedung Velcurve Studio Freen menghentikan langkahnya sebentar ketika mendengar suara dari arah belakangnya.

Freen melihat Becca seperti sedang berada dalam panggilan telepon sambil menggigit kukunya sendiri. Freen sedikit penasaran dengan keadaan Becca karena sedari dulu ketika Becca mulai menggigit kuku biasanya Becca merasa bingung.

ONCE AGAIN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang