012

3.7K 393 10
                                    

Senyuman di bibir Becca mengembang begitu ia membuka matanya. Bagaimana tidak? Becca terbangun di pelukan Freen, orang yang paling Becca cintai di bumi ini. Orang yang mampu membuat jantungnya selalu berdebar kencang dan merasa seperti orang yang paling bahagia selama bersama Freen.

Sekarang pun Becca merasa seperti mimpi bisa kembali bangun di pelukan Freen. Mimpi yang selama ini Becca impikan akhirnya bisa terwujud.

"Freen.." Tangan Becca mengusap pelan wajah Freen, jarinya menelusuri setiap inci wajah Freen yang masih tertidur dan menatap wajah Freen.

Freen yang merasa sentuhan di wajahnya membuka matanya perlahan. Bibirnya tersenyum ketika melihat wajah Becca yang tersenyum kepadanya.

"Good Morning." Freen berbicara sambil menyentuh tangan Becca yang berada di pipinya.

"Good Morning.." balas Becca, ia langsung mendaratkan kecupan kecil di bibir Freen lalu menenggelamkan wajahnya di dada Freen.

"Apa kamu tidur dengan nyenyak?"

"Um, aku tidur dengan sangat nyenyak.."  jawab Becca sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Freen.

"Kalau begitu kamu mandi dan aku akan menyiapkan sarapan untuk kita.."

Becca menahan tubuh Freen dan masih memeluknya dengan erat, "Tunggu sebentar, aku masih mau seperti ini.."

"Bagaimana jika kita terlambat datang bekerja hm?"

"Lima menit lagi." balas Becca yang masih memeluk tubuh Freen sambil menduselkan wajahnya di dada Freen.

"Baiklah." Freen juga memeluk tubuh Becca dengan erat, ia memejamkan matanya karena merasakan kenyamanan saat memeluk Becca.

.
.
.
.

"Kita tidak bisa pergi ke kantor bersama.."

Freen dan Becca berjalan menuju lobby apartemen bersamaan. Freen mengantarkan Becca ke lobby untuk menuju taksi yang sudah di pesan.

"Padahal aku ingin sekali pergi ke kantor bersamamu.." jawab Becca dengan menatap Freen.

"Kamu tahu kita tidak akan pernah bisa melakukannya kan?"

"Aku tahu." balas Becca lalu memanyunkan bibirnya sendiri dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Jangan memasang wajah seperti itu.." ucap Freen, ia tidak bisa menahan senyumnya melihat wajah Becca yang sangat menggemaskan.

"Aku kesal.."

"Simpan rasa kesalmu dan masuklah ke dalam taksi sekarang.."

Becca melihat kearah jam tangannya yang menunjukkan pukul tujuh. "Baiklah, tapi sebelum itu.." Becca meloncat untuk memeluk tubuh Freen.

"Becc.." Freen berusaha melepaskan pelukan Becca sambil melihat sekeliling. "Bagaimana jika ada yang melihat kita?"

"Memang kenapa? Aku tidak perduli." jawab Becca yang semakin memeluk Freen.

"Becc.." Freen hanya bisa pasrah dan sepelan mungkin melepaskan pelukan Becca. Wajah perempuan itu tampak sangat santai sedangkan Freen merasa takut jika ada yang melihat mereka.

Becca melepaskan pelukannya dan menatap wajah Freen, "Aku pergi sekarang.."

"Hati-hati di jalan.." ucap Freen sambil tersenyum melambaikan tangannya.

"Sampai bertemu di kantor.."

Cup!

Sebuah ciuman mendarat di pipi Freen membuatnya membulatkan mata menatap Becca yang mencium pipinya. Becca berlari memasuki taksi meninggalkan Freen yang berdiri mematung sambil memegang pipinya.

ONCE AGAIN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang