003

3.8K 410 5
                                    

Ding.... Dong... Ding... Dong....

Suara bel apartemen terus terdengar namun tak membuat pemilik apartemen yang masih betah bersembunyi di balik selimut bangun dari tidurnya.

Tapi karena bel apartemennya terus berbunyi, Freen yang tak mau mengganggu ketenangan para tetangganya memutuskan untuk bangun dan berjalan keluar kamar menuju pintu apartemennya.

"Akhirnya kamu membuka pintu.."

Dengan mata yang masih sedikit terbuka Freen mempersilahkan wanita yang berdiri di depan pintunya itu untuk masuk.

"Kenapa kamu pagi-pagi datang kesini, Jorin?"

"Aku mengkhawatirkanmu. Kemarin kamu mengatakan akan datang tapi tidak datang sama sekali." ucap Jorin sambil meletakkan tas kecil yang ia bawa.

"Hm.. Semalam aku ada pesta untuk project baru yang akan kukerjakan." jawab Freen yang merebahkan tubuhnya di sofa.

Jorin duduk di pinggir sofa dan memegang pipi Freen, "Kamu pasti semalam minum alkohol terlalu banyak kan? Lebih baik kamu istirahat saja dirumah jika keadaanmu seperti ini."

"Tidak, aku tidak mau." Freen langsung bangkit dari tidurnya dan membuka lebar matanya sambil menepuk-nepuk pipinya sendiri.

"Dasar pekerja keras. Aku sampai kalah saing dengan pekerjaanmu.." ucap Jorin.

"...."

"Lebih baik sekarang kamu mandi, aku sudah membawakan sarapan untukmu." ucap Jorin sambil mendorong pelan tubuh Freen untuk berdiri.

"Tunggu sebentar." Freen berdiri meninggalkan Jorin untuk mandi.

Sementara Jorin mempersiapkan bekal yang ia bawa sambil menunggu Freen selesai mandi.

.
.
.
.

"Aahh..."

Freen menaruh botol air mineral yang baru saja ia minum. Tangannya memijit keningnya yang masih terasa pusing akibat terlalu banyak minum semalam. Kini tangan Freen turun kebawah memegang bibirnya sendiri ketika teringat kembali Becca mencium bibirnya semalam.

"Ternyata Freen menyukai hal itu?"

"Huh?" Freen mendongak melihat kearah Orn yang berdiri di sampingnya. "Apa maksudmu menyukai hal itu? Bukan begitu!"

"Tidak usah malu.." Orn memeluk leher Freen dari belakang dan mengambil ponsel milik Freen diatas meja. "Aku juga suka series ini..."

Freen menyipitkan matanya menatap layar ponsel miliknya, rupanya ia tak sadar mungkin tadi terpencet iklan yang menampilkan konten tersebut.

"Apa kamu penggemar BL juga?" tanya Orn yang masih memeluk Freen.

"Tidak, bukan itu..." Freen menjawabnya dengan kebingungan.

"Kamu tidak perlu menyembunyikannya karena BL milik semua perempuan.." ucap Orn lagi.

Freen mengambil ponselnya untuk mematikan iklannya dan menoleh kesamping. Ketika melihat Becca, ia segera melepaskan pelukan Orn dan Orn juga tampak terkejut melihat Becca.

"Selamat pagi.." sapa Orn dan Freen kepada Becca.

"Selamat pagi." jawab Becca dengan suara datar.

"Apa Khun Rebecca suka BL juga?"

"Homoseksual dianggap sebagai kejahatan serius dan sebagai penyakit mental jadi sejujurnya saya tidak pernah menyukainya." jawab Becca yang langsung duduk di kursinya.

"Selamat pagi.." seorang wanita bertubuh mungil masuk ke dalam ruangan dan membungkukkan tubuhnya. "Saya Film Racha yang akan mulai bekerja mulai hari ini.."

ONCE AGAIN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang