Sekarang Kim Jungoo tengah memainkan korek api milik Jonggun– hanya menyalakan kemudian mematikannya berulang kali lantaran kebosanan, ia lalu melirik penasaran sang rekan karena tampaknya pria tersebut sedang dalam suasana hati teramat buruk, bisa ditebak dari raut wajahnya yang tidak enak dilihat. Jungoo kemudian berdehem mencoba menarik perhatian namun fokus Jonggun tetap tertuju pada layar ponselnya dengan mata dipenuhi campur emosi. Jungoo akhirnya diam-diam mengintip, dan sekilas melihat foto [Name] yang sedang tersenyum lebar membuatnya sedikit mengerti kenapa Jonggun tampak tak baik, hanya dalam hitungan detik kemudian Jonggun mematikan layar ponselnya lalu menoleh dan memberikan tatapan tajam.
“Apa?” Ketus Jonggun sambil memasukkan ponselnya kedalam saku jasnya, ia kemudian mengambil se-putung rokok, merampas korek dari genggaman Jungoo lalu berusaha menyalakan rokoknya dengan raut wajah sangat kesal. Akibat tekanan Jonggun pada korek terlalu keras, alih-alih menyala-- benda tersebut justru tak berfungsi karena rusak, pria itu lantas melemparnya sekuat tenaga seraya mengumpat. “Sialan!”
Pria bersurai kuning di sampingnya mengernyitkan kening, menatap Jonggun dengan alis yang terangkat satu. “Ada apa denganmu?”
“Diam!” Tukas Jonggun membuat Jungoo mendengus jengkel. Pria tersebut kemudian meraih kacamata hitam sekaligus kunci mobilnya, segera pergi hendak buru-buru menemui [Name] yang membuatnya tak bisa beristirahat sepanjang malam.
Jonggun mengendarai mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi, tak membutuhkan waktu lama pria tersebut tiba di depan klinik kecantikan tempat [Name] berkerja, ketika ia membuka pintu secara tiba-tiba membuat sang empu terjingkat dengan kedatangannya, tampak menggemaskan dengan kedua mata yang melebar. Dan pada detik itu juga kekesalan Jonggun berangsur-angsur mereda, pria itu kemudian terkekeh pelan sembari mendatangi [Name] dengan langkah besar serta ekspresi khasnya. Ternyata memang benar, Jonggun telah dibuat gila akan gadis di hadapannya. “Kenapa kau sangat menyusahkan ku [Name].” Gumamnya pelan.
“Eh Gun? Ada perlu apa?” Tanya [Name] keheranan, ia juga sempat celingak-celinguk mencari gadis yang dikawal Jonggun beberapa waktu lalu. Sedikit keterkejutan di wajah [Name] masih tersisa karena kehadiran Jonggun sangat diluar dugaan. “Kau seperti hantu padahal aku baru saja mengalihkan pandangan ku dari monitor.”
Mendengar perkataan [Name] Jonggun lantas tersenyum geli, mencondongkan tubuhnya kearah gadis tersebut, menatapnya intens dari atas kebawah membuat [Name] terlihat kebingungan dan sedikit cemas. “[Name]—Apa aku tak cukup tampan untuk standar mu?”
“Ugh, pertanyaan mu agak diluar nalar. Jangan bercanda Gun aku sedang bekerja, apa tujuan mu kemari?” Kelakar [Name] sedikit cemberut.
“Apa begitu melelahkan?”
[Name] mendengus apalagi setelah memperhatikan ekspresi santai Jonggun seolah-olah itu adalah pertanyaan serius. “Pertanyaan bodoh macam apa itu? Tentu saja berkerja itu melelahkan.”
“Asal kau tahu aku cukup kaya.”
“Lalu?” [Name] mengangkat alisnya heran dengan kearoganan Jonggun yang mendadak.
“Menikahlah denganku.” Ajak Jonggun tak mengindahkan pandangannya dari [Name], gadis itu terdiam sejenak tampak terkejut dan memproses namun setelahnya terkekeh sembari melanjutkan pekerjaannya, kemudian ia menjawab. “Omong kosong macam apa kali ini, Gun.”
“Gadis dungu.”
“Ulangi!” Sentak [Name] seraya melotot.
[Name] menatap malas keberadaan Jonggun yang menguasai sofanya. Pria itu membututi nya seharian penuh bahkan menunggu dirinya selesai berkerja dari klinik dan rumah makan. “Ada apa denganmu sih?” Ketus [Name] yang hanya dibalas gumaman dari lawan bicaranya.
“Pria gila yang mendadak menjadi beban.” Cibir [Name] sembari berlalu menuju kamar tidurnya, diam-diam membuat bibir Jonggun tersenyum dan terkekeh pelan.
Setelah tubuh kecil gadis itu menghilang dari balik pintu, Jonggun mengangkat bantal kecil yang selalu dipeluk [Name] saat sedang menonton film atau lainnya. Ia lalu mengendusnya dalam-dalam mencari aroma manis yang tercium samar membuat Jonggun semakin gila. Pemikiran berkecamuk, membayangkan sedang melakukan hal tak pantas di atas tubuh rentan [Name], seluruh tubuh Jonggun memanas, tatapannya berkabut karena hasrat. Pria itu kemudian mendesah panjang sambil menutupi wajahnya dengan bantal tersebut lalu bergumam pada dirinya sendiri “Aku gila [Name], aku memang gila. Kau tidak akan pernah menyangka seberapa kacaunya aku menginginkan mu, seberapa hausnya aku padamu. Bahkan aku rela bersujud jika itu dirimu.”
Jonggun mengintip saat mendengar suara pintu terbuka, dan mendapati [Name] yang muncul dengan pakaian yang sudah diganti. Pria tersebut kemudian bangkit, berjalan melewati [Name] berusaha menghindari kontak mata. “Aku pinjam kamar mandi mu dan jangan coba memanggilku.”
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHAIN | LOOKISM
Fanfiction❝Jika aku tidak bisa membuatmu tersenyum maka aku akan membuatmu menangis. Semakin cantik dirimu semakin ingin aku menghancurkan mu.❞ Park Jonggun x Reader as Yoo [Name]