"Kamu tahu, sejak kecil aku jatuh hati dengan laut. Laut seperti candu untukku. Tapi sejak kejadian itu, laut menjadi terlihat mengerikan dan penuh dengan misteri. Sehingga aku tidak lagi berani untuk menyelaminya terlalu dalam. Sama kayak kamu. Aku...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil Jean berhenti tepat di depan rumah Aruna. Dia benar-benar mengikuti gadis itu hingga sejauh ini.
"Kenapa aku seperti terobsesi dengan gadis ini." Jean berbicara sendiri.
Meskipun bingung tapi matanya tidak lepas dari Aruna hingga dia memasuki rumah. Tapi kemunculan seorang laki-laki membuat Aruna tidak jadi masuk.
"Siapa dia?" Jean terlihat bingung ketika Aruna mengajak laki-laki itu ke dalam rumahnya. Bahkan laki-laki itu terlihat merangkul Aruna.
Melihat itu membuat Jean menghela nafas kasar. Kemudian ia pergi meninggalkan rumah Aruna dengan perasaan kesal.
⭒⭒⭒
Setelah selesai membersihkan diri, Jean menghempaskan dirinya pada tempat tidur. Tangan besarnya meraba nakas mencari ponsel.
"Aku tertarik dengan gadis ini?" Ujar Jean seorang diri sambil memperhatikan beberapa foto Aruna yang diambilnya ketika mereka di cafe.
"Cantik." Tanpa sadar Jean mengukir senyum di wajah datarnya itu.
Otaknya tengah memutar ulang tentang mimpi yang membuatnya lebih sering memikirkan Aruna sejak satu bulan terakhir. Mimpi yang sedikit kotor, dan cukup sering terjadi. Sebab di dalam mimpi itu terlihat dirinya sedang mencium Aruna di pinggir pantai. Bahkan dari penilaian Jean, keduanya sama-sama menikmati aktivitas itu. Jika tidak di pinggir pantai maka mimpinya berlatarkan ruangan seperti rumah dan perpustakaan.
"Bukankah pantai itu Merville di Brisbane?" Jean mengerutkan kening karena baru menyadarinya.
"Apa kami saling mengenal?"
"Tapi jika begitu, seharusnya Mahen juga mengenalku karena Mahen memiliki hubungan dengannya." Pikiran Jean benar-benar dipenuhi pertanyaan.
Hampir satu bulan mengalami mimpi dewasa dengan orang yang tidak dikenalnya membuat Jean lebih banyak menghabiskan waktu sendirian, dengan pemikirannya. Bukan tidak pernah mencoba untuk mencari tahu. Tapi sudah berkali-kali Jean menanyakan pada mama, apakah sebelumnya ia pernah menjalin hubungan dengan wanita lain selain Arne. Namun jawaban mama selalu sama, tidak pernah.
"Arne menarik, aku sudah pernah menghabiskan malam yang panjang dengannya. Dan itu cukup menyenangkan." Jean menggeser foto Aruna dan berganti memandangi foto Arne.
"Tapi dia terlalu manja." Ujarnya lagi kemudian berbalik pada foto Aruna.
"Apa menjalin hubungan denganmu akan jauh lebih menarik lagi?"
Kali ini cukup lama Jean memandangi foto Aruna dalam diam. Tidak tahu apa yang sedang berkeliaran di pikirannya sekarang. Tapi senyum miring yang terpancar di wajahnya membuat siapa saja yang melihat akan mengerti jika laki-laki itu sedang memikirkan hal yang tidak benar.