Tiga puluh menit berlalu, Jean telah siap untuk berangkat kembali menuju Brisbane. Kejadian hari ini membuat dirinya tidak bisa berpikir jernih. Terlebih lagi setelah obrolannya bersama Cielo.
"Sejak kapan kau berubah menjadi laki-laki yang takut akan sesuatu?" Pertanyaan Cielo terus terngiang dalam benaknya. Pembicaraan itu berakhir dengan Jean menolak tawaran Cielo untuk mencari tahu tentang dirinya di masa lalu.
Jika karena takut menghadapi akibat dari memaksa untuk mengingat, itu tidak sepenuhnya salah. Jean merasa mampu untuk mengatasinya. Dia hanya tidak ingin mengambil konsekuensi yang jauh lebih berat dibandingkan tidak sadarkan diri setelah memaksa sebagian tubuhnya bekerja.
Ia memiliki tanggungan, ada mama dan juga Albie. Akan menjadi semakin rumit jika kedua orang berharganya itu kehilangan dirinya. Jean tidak ingin itu terjadi.
"Apa kau serius tidak ingin mengajakku pergi berlibur?" Cielo yang berdiri di ambang pintu kamarnya membuat Jean terkejut.
"Aku tidak berlibur Cielo." Ia kembali merapihkan rambutnya.
"Lalu? Lari dari kenyataan yang sedang terjadi disini?" Ujar Cielo sambil melipat tangan di depan dada.
"Albie membutuhkanku," jawab Jean datar.
"Albie yang membutuhkanmu atau kau yang membutuhkan bayi kecil itu?" Lagi-lagi ucapan Cielo menyudutkan Jean, membuat laki-laki itu hanya terdiam.
"Baiklah aku akan tetap disini, membantumu mengurus segalanya yang ditinggal sementara waktu olehmu." Ucap Cielo.
"Tapi jika urusanku telah selesai, sepertinya aku akan menyusul. Aku merindukan anak manis itu dan juga tanteku." Lanjutnya.
"It's up to you," Jean tidak melarang Cielo untuk ikut dengannya. Tapi tidak saat ini juga bersamanya. Jean mengerti Cielo dengan cukup baik meskipun belum lama mengenalnya. Ketika Jean melarangnya, maka Cielo akan tetap melakukannya. Sehingga Jean yakin, ketika Cielo mendatanginya di Brisbane, itu artinya adiknya itu telah memperoleh informasi tentang masa lalunya.
"Baiklah, kalau begitu hati-hati dijalan dan sampaikan salamku untuk keluargamu disana," Cielo menepuk bahu Jean kemudian berjalan meninggalkannya.
"Hei Diell, kau harus mengantarku ke bandara." Ujar Jean membuat Cielo menghentikan langkahnya dan membalikkan badan.
"Haruskah? Aku perlu melanjutkan lima halaman terakhir dari buku yang kubaca tadi," keluh Cielo yang mendapat gelengan dari Jean. Artinya, Cielo harus tetap mengantarkannya menuju bandara dan menunda menyelesaikan buku filosofi kesayangannya itu.
⭒⭒⭒
Keenan menghentikan aktivitas melukisnya dan beralih menatap Mahen yang tengah duduk sambil mengelus kucingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Amerta
Romance"Kamu tahu, sejak kecil aku jatuh hati dengan laut. Laut seperti candu untukku. Tapi sejak kejadian itu, laut menjadi terlihat mengerikan dan penuh dengan misteri. Sehingga aku tidak lagi berani untuk menyelaminya terlalu dalam. Sama kayak kamu. Aku...