18. Persidangan

797 93 9
                                    

Shen Jiu merasakan waktu berlalu dengan lambat.

Setiap hari, dia terjaga di keheningan, tanpa cahaya matahari atau suara angin. Ingatannya tentang dunia luar memudar, seolah-olah terkubur di dalamnya.

Luo Binghe yang bertanggung jawab atas penahanannya terkadang muncul untuk dan menyiksa Shen Jiu sebagai bentuk pelampiasan setiap kali ia marah.

Tidak hanya ingin menyiksa tubuhnya, tetapi juga pikirannya. Dia terus menyebut masa lalu dan mencoba menggali ingatan yang telah lama hilang.

Shen Jiu menyadari bahwa ia memiliki hubungan dengan Luo Binghe di masa lalu, namun ia tidak dapat mengingatnya.

Siapa dirinya sebenarnya? Mengapa Luo Binghe begitu terobsesi.

Shen Jiu yang sedang berbaring di lantai mendengar suara langkah memasuki penjara air. Ia segera mendudukkan diri untuk melihat siapa yang datang.

Ada dua orang penjaga dan seorang pria.

Shen Jiu kenal salah satu dari mereka. Pria itu bernama Gongyi Xiao, bertugas di bagian perbatasan dan baru-baru ini kembali ke istana Huan Hua untuk suatu urusan.

Mereka pasti datang untuk menjemput Shen Jiu ke persidangan Huan Hua.

Gongyi Xiao yang melihat tubuh Shen Jiu terluka serta pakaiannya yang robek di banyak bagian merasa hatinya mengernyit. Luo Binghe benar-benar buruk dalam memperlakukan tawanan.

Gongyi kemudian melepaskan jubah miliknya untuk menutupi tubuh Shen Jiu.

"Tuan Shen, pakailah ini. Anda pasti merasa kedinginan." Ucapnya khawatir.

Shen Jiu ingin menolak, tapi Gongyi lebih dulu memasang jubah itu sebelum ia menyetujuinya.

"Anda tidak perlu khawatir, setelah persidangan, saya akan memastikan tuan Shen mendapatkan perawatan." Yakin Gongyi lalu membantu Shen Jiu untuk berdiri.

Dua penjaga tadi segera melepaskan rantai di kaki Shen Jiu yang menyisakan bekas luka melingkar.

Shen Jiu merasa gugup, ini adalah hari persidangan. Entah hukuman apa yang akan di jatuhkan atas kejahatan yang tidak ia ketahui.

Menyadari ketakutan Shen Qingqiu, Gongyi segera menggenggam kedua tangan Shen dan menatap matanya.

"Semua akan baik-baik saja, saya akan berada di sisi tuan Shen." Entah apa yang merasuki Gongyi. Sejak pertemuan nya hari itu, hatinya selalu ingin melindungi pemuda bisu ini.

"Terima kasih." Shen Jiu mengangguk. Ini pertama kalinya seseorang khawatir padanya.

Bolehkah Shen Jiu berharap pada Gongyi?

▼⁠・⁠ᴥ⁠・⁠▼


Di dalam ruangan istana, raja Binghe duduk di atas takhta yang megah. Tatapan tajamnya menelusuri setiap gerakan. Di sebelahnya, para penasihatnya berdiri dengan sikap tegak, siap untuk menyampaikan tuduhan.

6 istri Binghe duduk di meja berbeda, mereka nampak santai seakan menunggu pertujukan yang menarik.

"Kira-kira hukuman apa yang akan di jatuhkan?" Tanya Qin Wanyue pada Sha Hualing.

"Entahlah, yang pasti bukan hukuman mati. Binghe tidak semudah itu melepaskan mangsanya." Jawab Sha Hualing.

"Huh, ku harap persidangan berjalan cepat. Aku tidak sabar ingin jalan-jalan dengan Yun Yao." gumam Qiu Haitang.

(Info: Qiu Haitang belum tau kabar kematian orang tuanya)

Pintu masuk istana terbuka. Gongyi Xiao dan beberapa penjaga menggiring Shen Jiu ke hadapan Luo Binghe.

Kelahiran kembali sang penjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang