Tidak terasa hari sudah mulai malam bahkan sekarang matahari sudah tidak terlihat penerangan sedikit pun. Dan angin yang berhembus pada malam hari menjadi sangat dingin.
Akhirnya mereka memutuskan untuk bersiap pulang ke rumah tapi sebelum itu Taufan dan Thorn sudah mengganti baju nya yang basah saat berenang. Dan kali ini mereka sedang berkumpul di parkiran mobil.
"Tidak ada yang ketinggalan?" Tanya gempa kepada semua yang berada di situ dan merasa tidak ada jadi mereka hanya menggelengkan kepalanya.
"Baguslah kalau begitu"
"Oiya, Taufan, Thorn. Kalian gak jadi beli makanan ringan untuk di bis nanti?" Gempa jadi teringat dengan permintaan duo sejoli itu untuk mengantar mereka membeli makanan.
"Tidak jadi kak" jawab mereka serempak.
"Yakin?"
Mereka mengangguk dengan senyuman lebar yang terpampang di wajah imut mereka, membuat para pawang menjadi jantungan.
'Thornie astaga....lucu bangett' batin solar menahan gemas ingin sekali dia mencubit pipi tembem Thorn.
"Solar..."
Solar yang merasa nama nya terpanggil menoleh dan ternyata itu adalah hali yang memanggil.
"Apa?"
"Ikut gua sebentar..."
Hali tanpa basa-basi menarik pergelangan tangan solar dan yang di tarik sontak kaget bahkan hampir jatuh tapi untung nya dia bisa menahan nya.
"Mau kemana?" Tanya solar mereka sudah berjalan menuju suatu tempat.
"Ikuti saja"
Sesampai nya mereka di tempat seperti gang sempit yang gelap, tapi masih ada penerangan dari lampu kecil, itu juga lampu nya redup.
"Buat apa kau bawa aku ke sini?" Tanya solar berada di belakang hali, dan hali membalik badan nya menatap dengan tulus dan tersenyum tipis.
Dia perlahan lahan mendekati solar yang terdiam dan tiba tiba saja hali mendorong solar hingga punggung nya menabrak tembok yang berada di situ.
"Lo mau ngapain!!??"
Solar kaget karena hali tiba tiba saja mengunci tubuh nya agar tidak bisa memberontak.
"Mau ngap- hmph!!?"
Baru saja solar ingin berbicara namun terhenti karena tiba tiba hali mencium bibir nya dengan agresif.
"Hmphh!!! enhh..!?? H-hali...." Solar mulai kehabisan nafas dia memukul dada bidang hali tapi tidak semudah itu hali melepas nya malahan dia memperdalam ciuman itu dan lidah nya kini saling melilit.
Setelah beberapa menit berciuman akhir nya hali melepas nya dan memperlihatkan benang Saliva yang perlahan putus karena bibir mereka yang menjauh.
Solar dengan cepat mengambil nafas nya dengan rakus "hah...hah...maksud Lo...apa sih?" Ucap solar yang nafas nya terengah engah.
"Liat Taufan senyum kek gitu, jadi pengen gua lumat bibir nya. Tapi gua baru jadian" jawab hali.
"Ya terus...apa masalah nya sama gua cok...engap anj-" ucapan solar terpotong karena hali kembali melumat bibir nya beberapa detik setelah itu melepas nya.
"Lu gak boleh ngomong kasar"
"Ya jangan di cium lagi...hah...engap gledek!"
Hali hanya tersenyum dan dia menjauh dari tubuh solar yang sedikit lemas.
"Terus...masalah nya apa...lu baru jadian?" Tanya solar yang nafas nya masih terengah engah.
"Gua gak enakan" jawab hali singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALITAU [BXB + YANDERE]
Roman pour AdolescentsBagaimana jika, murid baru yang berstatus omega, dan ketua osis berstatus alpha pada sekolah baru sang omega ini, mencintai nya dengan tulus. Begitu juga dengan teman teman nya yang lain. Halilintar Zalyenn Thunderstorm bukan hanya menjadi ketua OSI...