Sekolah Menengah Atas yang kini di penuhi oleh beberapa siswa/i maupun orang tua wali murid itu memenuhi aula yang di pakai acara graduation. Acara di selenggarakan dengan penuh kebahagiaan atau ada yang merasa sedih karena berpisah dengan teman semasa SMA nya.
Sesuai keputusan yang di ambil dari ketua mafia kemarin. Gentar benar benar membawa anak yang bernama Leon itu menuju gudang yang berada di belakang sekolah setelah acara hampir selesai. Di rooftop, Frostfire mengarahkan titik tembakan nya dari kejauhan. Ujung sniper itu mengikuti setiap langkah alpha yang berjalan beriringan dengan teman nya.
Gentar membuka pintu gudang menatap isi dalam yang gelap dan berdebu itu. Leon memasang wajah kebingungan. Diri nya masuk kedalam setelah Gentar memerintahkan nya.
"Ada apa kau membawaku kesini?" Tanya nya sembari menunjukan senyuman nya. Gentar membalas dengan tatapan tajam. "Gue denger lo suka sama si Taufan?"
Leon agak tersentak. Seingat diri nya ia tidak pernah memberi tahu tentang soal percintaan nya. "Memang nya salah aku menyukai omega manis itu?"
"Taufan sudah ada yang memiliki nya" Gentar menekan ucapan nya. Leon menyeringai. "Selagi belum di tandai. Dia menjadi milikku" pemuda itu menjentikkan jarinya memberi isyarat kepada beberapa orang yang keluar dari tempat persembunyiannya.
'ugh... Sial! Dia memang benar selalu di jaga'
"Aku tahu... Geng mafia mu itu merencanakan untuk membunuhku, bukan?" Ujar nya. Orang orang yang ternyata menjaga Leon itu pun mendekati Gentar dengan senjata tajam yang mereka bawa.
Gentar tersenyum remeh. "Ingin bermain, kan? Kalo begitu... Kita akan memulai nya di luar gudang ini" kata nya sembari melangkah keluar dari gudang tersebut.
Awal nya Leon kebingungan. Namun ia membalas ajakan itu asal para penjaga nya membuat yang menantang nya mati. Baru saja memikirkan tentang kematian. Saat keluar dari gudang, sudah terdengar suara tembakan yang langsung mengenai setengah dari penjaga itu. Leon membelalak kaget. Lalu ia melihat raut wajah kemenangan dari Gentar.
"Bukan kah kau sendiri? Bagaimana bisa para penjagaku mati tanpa sekali sentuh darimu?!" ujar Leon kaget. Diri nya melihat sekeliling penuh kepanikan. "Lo lupa temen gue? Si pemilik kefokusan yang akurat dan ahli dalam tembakan jarak jauh" Gentar menjeda perkataan nya dengan pandangan mengarah atas rooftop yang terbuka lalu memandang alpha di hadapan nya lagi. "Gue gak bakal sendiri"
DOR!
DOR!
Beberapa tembakan lain nya dari arah atas rooftop itu mengenai semua penjaga hingga kini yang tersisa hanya Leon yang terdiam. Diri nya melihat sekeliling dengan tanah yang sudah di penuhi darah dari penjaga nya yang mati itu. Ia terkejut karena Gentar tiba tiba saja berada di dekat nya. Manik merah bercampur emas itu menatap tajam alpha di hadapan nya.
"Cepat keluarkan kata kata terakhir lo, sebelum lo mati" tangan nya yang memegang pistol mengarahkan ke belakang kepala Leon. Hampir saja menghempaskan peluru di dalam pistol itu, suara nyaring di telinga nya mengganggu tujuan menembak saat itu juga.
"Gentar! Berhenti dulu!"
"Jangan gegabah Gentar!"
Gentar mundur beberapa langkah menjauhi Leon. Dia menekan tombol kecil di alat komunikasi yang terpasang di telinga nya untuk membalas teriakan dari arah seberang sana. "Kalian menggangguku! Aku hampir saja membunuh nya" bentak Gentar kesal.
"Ingat kata kak Hali! Kau jangan langsung membunuh nya" sambil memasang peluru dalam sniper nya, Frostfire membalas bentakan teman nya itu. Lalu ia langsung mengarahkan titik tembakan nya lagi ke kepala musuh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALITAU [BXB + YANDERE]
Fiksi RemajaBagaimana jika, murid baru yang berstatus omega, dan ketua osis berstatus alpha pada sekolah baru sang omega ini, mencintai nya dengan tulus. Begitu juga dengan teman teman nya yang lain. Halilintar Zalyenn Thunderstorm bukan hanya menjadi ketua OSI...