35.

6.3K 678 75
                                    

"Lepaskan anak-anakku!" Han menatap dingin pada Darrius saat dirinya ditahan oleh dua pria kekar bawahan Darrius. 

Darrius tersenyum miring. "Jangan khawatir aku sudah berencana untuk melepaskan kalian, tapi nanti setelah tujuanku tercapai."

Han melotot, wajahnya menunjukkan amarah dan kebencian yang luar biasa pada pria yang ada di depannya. Dia tidak tahu kenapa tiba-tiba Darrius menyerangnya bahkan dengan berani menculik anak-anaknya dengan cara seperti ini padahal hubungan mereka selama ini jelas baik-baik saja. 

"Kenapa kau melakukan ini? Apa tujuanmu? Apa ini karena aku memutuskan untuk tidak berinvestasi lagi di perusahaanmu? Bajingan! Kalau hanya uang yang kau inginkan, aku bisa memberikannya tapi lepaskan anak-anakku!"

"Hahahaha!" 

Darrius tertawa, "Jadi kau benar-benar tidak tahu apa-apa. Wanita itu benar-benar tidak mengatakan apa-apa padamu?" 

Kini Han mulai kebingungan. "Eva?" Dia membayangkan wajah mendiang istrinya yang sudah lama pergi, orang pertama yang merekomendasikan dirinya dan teman-temannya untuk berinvestasi di perusahaan Darrius dan Darrius adalah orang yang katanya mengenalkan Eva pada dokter hebat hingga penyakitnya yang dikatakan kecil kemungkinan untuk sembuh bisa sembuh total. 

"Apa ini ada hubungannya dengan Eva?" tanya Han ragu-ragu, setelah memikirkannya lagi waktu itu di pesta Darrius juga bertanya apakah Eva mengatakan sesuatu padanya atau tidak. 

Darrius hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Han dan itu membuat Han marah besar. 

"JAWAB PERTANYAANKU BAJINGAN SIALAN!" Teriak Han pada akhirnya, dia mencoba menerjang menyerang Darrius sampai membuat kedua pria yang mencoba menahannya sangat kewalahan, tapi mereka berhasil menahan Han.

"SEBENARNYA APA HUBUNGANMU DENGAN EVA! KATAKAN PADAKU APA HUBUNGANMU DENGAN EVA DAN KENAPA KAU MELAKUKAN INI PADA KELUARGAKU?!"

"Keluargamu?" Nada bicara Darrius terdengar mengejek. "Sepertinya aku harus meluruskan satu hal penting padamu, Han. Anak-anak itu bukan anak-anakmu."

Han tertegun. 

"Mereka adalah anak-anakku." Sambung Darrius. 

Han lagi-lagi tertegun, tubuhnya membeku dia sepertinya sangat syok saat mendengar ucapan Darrius tapi detik berikutnya Han tertawa lepas lalu menatap Darrius tajam.

"JANGAN BERCANDA! MEREKA TIDAK MUNGKIN ANAK-ANAKMU. MEREKA ANAK-ANAKKU! Apa kau tidak lihat kalau Bara sangat mirip denganku?" 

"Ah, ya Bara …" Darrius memijat pangkal hidungnya, terlihat frustasi tapi detik berikutnya dia tersenyum sinis saat menatap Han. "Kau benar, dia sangat mirip denganmu, jadi aku sudah memutuskan untuk menyingkirkannya. Meskipun anak-anakku mungkin akan merasa sedih karena tidak bisa bertemu dengannya lagi, tapi aku … aku bukan makhluk yang suka merawat makhluk yang tidak ada hubungan darah denganku."

Kali ini wajah Han benar-benar pucat. 

Sementara itu Lucy yang menggendong Lulu dipisahkan dari Bara secara paksa.

"KAK!"

"KAKAK!"

"BARA!"

"LEPASKAN KAMI! KALIAN INI MAU APA?!" Lucy berteriak pada orang-orang yang berpakaian serba hitam itu, sementara Lulu menangis dengan kencang memeluk Lucy sambil memanggil kakaknya. 

Namun para pria berpakaian hitam itu tidak mengatakan apa-apa, dengan mudah mereka berhasil memisahkan genggaman tangan Bara dan Lucy, lalu membawa Lucy masuk ke dalam sebuah ruangan yang bisa dibilang seperti kamar dengan interior yang mewah, tempat tidur king size, karpet berbulu putih yang lembut, lukisan berbingkai emas, guci-guci besar dengan tanaman hias, kulkas yang penuh dengan makanan dan camilan yang disukai anak-anak, serta mainan di sudut ruangan.

Secret Agent : MAMA  🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang