Ekstra 1

5.4K 444 23
                                    

"Haaaa." Clarissa terbangun dengan lonjakan di tubuhnya, dia merasa seperti baru saja ditarik kembali dari dalam air setelah tenggelam.

Clarissa menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan cepat dan melakukannya secara berkala sampai akhirnya dia sadar jika dirinya sekarang berada di ruang perawatan yang didominasi dengan warna putih. Setelahnya satu persatu ingatan yang berisi kenangan buruk itu menghantam kepalanya dengan cepat.

Tentang misinya ke Indonesia, kegagalannya, kematiannya lalu peristiwa aneh tentang jiwanya yang tiba-tiba terbangun di tubuh wanita lain bernama Alice, pernikahan kontrak, Han, Lucy, Bara dan Lulu ... KELUARGANYA!

Clarissa bergegas turun dari ranjang, meskipun sempoyongan dia mencoba keluar dari ruangan itu. Dia mengingatnya dengan jelas sekarang bagaimana dia tertusuk tepat di perut oleh alien sialan Darrius dan dia yang dibawa pergi ke pesawat, suara Han yang tidak berhenti memanggil namanya dan wajah anak-anak yang terakhir kali dia lihat, Clarissa mengingatnya dengan jelas.

"Sialan! Aku pikir aku sudah mati." Clarissa sampai di depan pintu dia mencoba membukanya tapi pintunya dikunci.

Pikiran Clarissa jadi kemana-mana, apa masalahnya dengan Darrius belum selesai, apa pria itu masih hidup dan sekarang mengurungnya disini. Terlihat masuk akal karena jika ini rumah sakit seharusnya pintunya tidak sampai dikunci seperti ini, bukan?

Selain itu, setelah memperhatikannya dengan seksama Clarissa mulai menyadari tempatnya berada sekarang lebih mirip dengan penjara tanpa jendela.

Clarissa akhirnya mencoba menggedor pintu.

"Brengsek! Siapapun buka pintunya! Kalau kau ingin menghadapiku hadapi aku secara langsung!"

Berkali-kali Clarissa menggedor pintu hingga dia mulai mendengar suara langkah kaki yang mendekat, Clarissa refleks mundur dia sigap memukul siapapun yang akan muncul di sana tapi setelah pintu itu terbuka, kepalan tangannya ikut mengendur.

Dia melihat rekannya, rekan-rekannya yang bekerja di divisi agen rahasia dan dia sebenarnya berada di markas pusat, dia sudah pulang. Namun, ada yang aneh dengan penampilan mereka, semuanya mengenakan pakaian khusus untuk melindungi tubuh mereka seakan-akan dia adalah objek yang menyebarkan virus.

***

"Kau tidak sadarkan diri selama tiga bulan dan mereka bilang luka yang dibuat pria itu aneh, ada bakteri yang bisa membunuhmu." Jelas Jack begitu bertemu dengan Clarissa di ruangannya setelah tiga minggu masa karantina dan pengawasan yang begitu ketat tanpa penjelasan yang bisa membuat Clarissa mengerti tentang kondisinya.

"Apa karena itu mereka berpakaian seperti itu? Itu terlalu berlebihan, aku berpikir aku adalah pembawa virus."

"Iya, memang."

Clarissa langsung mengangkat wajahnya menatap Jack.

"Hasil lab menjelaskan tubuh orang itu berbeda dengan kita."

"Tentu saja, si brengsek itu alien," kata Clarissa kesal, entah dalam film ataupun di dunia nyata kenapa alien selalu lebih maju dibandingkan dengan manusia bumi itu sendiri, bahkan tubuhnya bisa mengeluarkan senjata untuk menyerangnya, itu curang.

"Iya begitupun dengan struktur tubuhnya, mereka bilang ada bagian dari tubuhnya yang sangat berbahaya bagi umat kita, kau sudah mengalaminya sendiri, mereka bekerja sangat keras untuk menyelamatkanmu."

Clarissa mengangkat kedua bahunya, dia sudah tidak peduli lagi dengan masalah Darrius atau alien sialan yang mencoba menginvasi Bumi, atau dirinya sendiri, setidaknya dia sudah selamat sekarang.

Secret Agent : MAMA  🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang