41.

6.1K 508 80
                                    

"Gue suka sama lo." Cowok tampan di depannya menatapnya dengan mata yang tajam dan mempesona.

Ya mempesona, bahkan Lucy setuju kalau kata itu disematkan pada cowok bernama Davin yang memang sudah terkenal sebagai satu dari beberapa cowok tampan di sekolah, meskipun penampilannya terkadang terkesan seperti berandalan dengan kemeja yang sengaja dikeluarkan dan tidak dikancingkan dengan benar juga rambutnya yang dibiarkan berantakan.

Banyak yang bilang Davin itu playboy pacarnya ada dimana-mana dan jika itu benar sepertinya cowok itu tertarik untuk menjadikan Lucy sebagai pacarnya.

Meskipun playboy, Davin memiliki banyak penggemar, tapi Lucy jelas bukan salah satu dari mereka dan sebenarnya dia tidak mengerti kenapa Davin tiba-tiba datang dan mengatakan hal seperti itu. Apa yang membuat cowok itu tertarik padanya, secara cara hidup mereka benar-benar berbeda, Davin adalah orang yang bebas sementara dirinya adalah orang yang teratur.

Lucy tersenyum, mencoba untuk tetap ramah. "Thanks, tapi kalau maksud kamu ngomong kayak gitu buat ngajak aku buat pacaran sama kamu, aku nggak bisa."

Davin mengernyit. "Kenapa? lo nggak suka sama gue?"

Lucy mengangguk pelan.

"Apa yang lo nggak suka dari gue? gue bisa perbaiki."

"Aku kenal kamu juga belum."

Davin, "..."

"Aku nggak kenal sama kamu dan kita nggak pernah deket sebelumnya, aku bukan nggak suka sama kamu karena aku benci sama kamu, lebih tepatnya aku liat kamu sebagai orang asing."

"Kalo gitu kita bisa kenalan dulu."

Lucy mengangkat tangannya. "Sorry, itu juga nggak bisa."

"Kenapa?"

"Aku nggak mau kasih harapan kalau dari awal aku nggak ada niat buat mulai hubungan."

"Jadi ..."

"Jadi nggak bisa."

"Kenapa nggak bisa? apa yang lo nggak suka dari gue? wajah gue kurang tampan buat lo?"

"Bukan semuanya."

"Terus?"

"Aku nggak ada niat buat pacaran sama siapapun, aku mau fokus belajar, oke? permisi."

Lucy berlalu pergi, Davin melihatnya dengan tatapan kesal.

"Pantas semua orang bilang lo ngebosenin!" teriak Davin mengungkapkan kekesalannya sementara Lucy hanya melambaikan tanganya tanpa berbalik untuk melihatnya, terserah orang mau bilang apa. Lucy tidak tahu dirinya akan menjadi cukup populer setelah masuk sma, Davin bukan cowok pertama yang mengajaknya kencan dan dia tolak hingga rumor yang mengatakan dirinya cewek yang suka jual mahal menyebar di sekolah. Mungkin karena dia terlalu sering menolak banyak cowok, mereka mulai menjadikannya sebagai barang taruhan, karena makin banyak saja yang datang untuk menembaknya dan mengirim surat cinta padanya.

Lucy tidak memiliki waktu untuk pacaran, dia harus belajar dengan baik dan menjadi yang terbaik hingga saat Clarissa pulang nanti dia tidak akan kecewa padanya karena pernah menolong anak murung yang menyedihkan sepertinya, meskipun dia tidak tahu kapan Clarissa akan kembali pulang ke rumah mereka.

Satu tahun sudah berlalu, itu waktu yang sangat lama bukan dan kalaupun dia terluka bukankah lukanya seharusnya sudah sembuh. Jadi kenapa mamanya belum pulang juga?

Lucy menatap keluar jendela, melihat luasnya langit biru tanpa awan.

***

"Bara, ke sini!"

Secret Agent : MAMA  🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang