32.

6.3K 561 9
                                    

Clarissa mengelap asal mulutnya, dia terengah-engah, sekarang ingatannya sangat jelas, bagaimana dia mati dan siapa yang sudah melecehkannya dia tahu semuanya dan orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Darrius pemilik perusahaan ini. 

"Sayang, apa kamu baik-baik saja? Alice?" 

Terdengar suara Han yang kembali mengetuk pintu. Clarissa menarik napas dan menghembuskannya, melakukan hal itu secara berkala mencoba menenangkan dirinya sendiri meskipun rasanya dia ingin sekali marah dan menerjang Darrius saat ini juga tapi tidak mungkin, dia tidak bisa melakukannya sekarang tapi dia berjanji akan membunuh pria itu nanti, karena itu Clarissa kembali mengelap mulutnya dan akhirnya keluar menemui Han dan Rossita yang sudah menunggunya sejak tadi. 

"Ada apa?" Han langsung meraih kedua tangannya dan menatapnya dengan khawatir. "Alice, kau baik-baik saja? Apa mungkin kalau kamu hamil? Apa sebaiknya kita pergi ke Rumah Sakit dan memeriksanya sekarang?"

Clarissa tertegun mendengarnya, kenapa Han sampai berkesimpulan seperti itu. "Kamu gila? Hamil bagaimana? Kamu selalu menggunakan kondom saat melakukannya, aku nggak hamil! Jangan bicara yang aneh-aneh! Aku nggak mungkin hamil!"

Clarissa lalu menepis tangan Han lalu pergi ke wastafel, membasuh tangannya dan mulutnya. 

Rossita mengamati ekspresi Han yang terlihat sedih setelah mendengar ucapan Clarissa. 

"Kalau begitu kenapa kamu muntah-muntah?" tanya Rossita.

"Aku cuma nggak enak badan, sepertinya aku salah makan."

"Begitukah?" 

Clarissa tidak menjawabnya sementara Rossita semakin merasa penasaran dengan kehidupan rumah tangga Han dengan istri barunya ini. 

"Kalian selalu menggunakan pengaman saat melakukannya? Serius? Apa kalian tidak ingin memiliki anak? Usiamu tidak muda lagi kau tahu?"

Clarissa menghela napas dengan kasar. "Siapa yang ingin memiliki anak di saat seperti ini?"

"Han mungkin menginginkannya." 

Clarissa kini menatap Han yang sejak tadi diam saja. 

"Kita sudah pernah membicarakannya, bukan?" 

Clarissa lalu pergi meninggalkan Han dan Rossita berdua di toilet. Han masih terdiam, dia ingat obrolannya dengan Alice beberapa hari yang lalu, wanita itu masih belum mau memiliki anak dan alasannya karena Lulu masih kecil, tapi baginya tidak masalah bahkan jika Lulu masih kecil dia masih ingin memiliki seorang anak dengan Alice. Saat itu Alice seperti memikirkan Lulu, tapi sekarang Han merasa kalau Alice memang tidak ingin memiliki anak, tapi kenapa?

"Apa hubungan kalian baik-baik saja?" tanya Rossita penasaran. 

Han tidak menjawabnya, dia justru memilih pergi menyusul Clarissa yang lebih dulu keluar, dia langsung meraih tangan wanita itu. 

"Kamu baik-baik aja?" tanyanya untuk kesekian kalinya. 

"Udah mendiangan." 

"Kalau nggak enak badan mendingan kita pulang aja sekarang, gimana?"

Awalnya Clarissa ingin menolak tapi setelah melihat wajah Darrius yang kini berjalan ke arahnya benar-benar membuatnya merasa muak.

"Mm, ayo pulang."

Clarissa lalu menarik tangan Han agar pria itu bergegas pergi bersama dengannya, sementara Darrius hanya bisa menghentikan langkahnya saat melihat pasangan itu berbalik pergi. 

Di sisi lain, Jack dan yang lainnya merasa heran melihat Clarissa keluar bersama dengan Han meninggalkan pesta yang bahkan belum dimulai. 

"Apa yang terjadi dengannya?" Alex penasaran. "Kenapa Clarissa malah pergi?" 

Secret Agent : MAMA  🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang