Jika mempunyai kesalahan typo dan bahasa, maafkan saya. Happy reading. Hope you guys enjoy this story ! Don't forget to comment, vote and share. Thank you.
Titisan demi titisan halus yang jernih turun daripada langit yang gelap dan jatuh membasahi permaidani bumi. Keadaan sekitar kelihatan hingar-bingar kerana kebanyakkan manusia berlari kecil, ingin mencari tempat berlindung supaya tidak basah kena hujan di hari yang hampir menginjak waktu malam.
Gerimis yang tipis mulai menjadi lebat membuatkan keadaan sekeliling tampak putih. Daun-daun coklat yang berterabur di atas tanah dan rerumputan, kelihatan licin dilibas oleh air hujan yang ditiup angin kencang.
" Vio, hati-hati ! "
Satu suara halus dan kuat memenuhi suasana hening. Kelihatan sepasang kekasih sedang berlari sambil berpegangan tangan di bawah hujan yang lebat.
Kaki tetap berlari pantas, mencari tempat berlindung yang sesuai. Tetapi dia tidak menjumpai tempat lindungan kerana kesemua tempat sudah dipenuhi oleh orang ramai membuatkannya kebingungan di bawah hujan yang turun lebat.
" Hun, are you okay ? " tanya Flavio. Dia memegang bahu tegap tersebut.
Gillbert tidak menjawab. Dia mengemam bibir sambil matanya meliar memandang sekeliling dengan seksama, mencari tempat yang sesuai untuk mereka berdua berlindung.
Saat itu juga, mata hitam langit malam menangkap satu public phone yang terletak tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Cepat-cepat dia menyambar pergelangan tangan kurus si sumbisif.
" Jom kita ke sana "
" Huh ? "
" Public phone "
Gillbert dan Flavio berlari dengan laju bersama kepala tertunduk ke bawah. Kaki mereka beberapa kali memijak lopak air yang bertakung di jalan turapan.
Jejaka tampan membuka pintu public phone dengan terburu-buru. Dia menyuruh Flavio masuk terlebih dahulu daripadanya.
Pemuda manis itu hanya diam, mengikuti suruhan tersebut. Dia masuk ke dalam public phone tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE , FETISH
RomanceWARNING BXB 🔞🔞🔞⚠️⚠️⚠️⚠️ Maron Flavio Moriarty, seorang model yang popular di serata dunia. Seorang yang lancang, bodoh dan sombong. Dirinya tidak mempercayai cinta. " Cinta itu hipokrit. Palsu. Hanya ilusi manusia sahaja " Gillbert Enrique Gonza...