04. BULLYING

138 17 0
                                    

MARI VOTE SEBELUM MEMBACA!

FOLLOW JUGA AKUN INI SUPAYA SAYA SEMANGAT DALAM MENAMBAH CERITA.

DAN YA, JIKA KALIAN ADA SARAN UNTUK SAYA TERKAIT CERITA, BISA DM SAYA YAA.

OH YA, JIKA ADA KRITIK DALAM PENGGUNAAN BAHASA, ATAU TYPO ATAU APAPUN ITU YANG MEMBUAT KALIAN TIDAK NYAMAN DALAM MEMBACA CERITA INI DM JUGA SAYA.

UDAH ITU AJA, TERIMAKASIII.

SELAMAT MEMBACA.

ENJOY!

_____

Paginya, Aleza terbagun. Ia meringis pelan akibat luka yang berada disekujur tubuhnya. Tak lama, pintu kamar terbuka memperlihatkan Heri diambang pintu tengah menatapnya dengan dingin.

"Cepat pergi ke sekolah. Jangan males-malesan terus bisanya," titah Heri, ia berucap dengan nada yang ketus.

Aleza terdiam, bagaimana bisa ia sekolah dengan keadaan tubuh yang rasanya sudah remuk ini? Apa Heri gila?

"Malah bengong? Cepetan! Atau saya lempar pot bunga ini ke kepala kamu?" ancam Heri sambil mengambil pot kecil yang biasanya ada di dekat pintu sebagai hiasan.

"Iya, aku sekolah sekarang," final Aleza lalu beranjak dari tempat tidur, dan Heri pergi begitu saja.

Aleza berdecak pelan, "Sial banget hidup gue!"

_____

Aleza terbaring lemah, tubuhnya amat sangat sakit dan perih.

Tepat di sana, di sebrang Aleza dapat melihat sosok Sena tengah menatapnya dengan dingin, lalu melangkahkan kakinya menghampiri Aleza.

"Kamu harusnya hati hati." ucap Sena.

Aleza menatap tajam kearah Sena. "Hati-hati apanya? Gue kaya gini gara-gara lo! Sialan!"

"Ini bukan seberapa, bangun dan lawan mereka." ujar Sena.

"SENA! Yaampun, Sena. Ayo, bangun," titah Hazel, lalu Sena menatap Hazel dengan tatapan sendu.

Melihat sorot mata Sena membuat Hazel seketika menangis, ia memeluk tubuh Sena, "Maaf.. Maafin Ibu, harusnya Ibu gak biarin kamu kaya gini.."

Aleza tak mampu lagi berkata-kata, tepat di sana ia hilang kesadaran.

_____

Aleza terus berdialog sendirian karena sangat kesal dengan semua yang terjadi, sungguh hidupnya sangat sial.

Pertama, ia harus pergi ke sekolah, padahal ia sudah lulus di kehidupannya. Kedua, ia ketinggalan bus dan terpaksa harus berjalan kaki, ada apa dengan hari ini? Kenapa ia begitu sial?

"Badan gue sakit banget, sialan! Argh! Kenapa gini amat hidup gue?" dumel Aleza.

"Maksudnya, badan yang gue huni sakit banget, gitu." ujar Aleza mengulang perkataannya.

Hingga beberapa menit kemudian, ia sampai disekolah yang bernama SMAN SEMINAR BANDUNG III.

"Benerkan ini sekolahnya?" Aleza memperhatikan seragam yang di kenakan para murid-murid di sekolah itu, dan seragam yang Aleza kenakan pun sama.

☾︎𝐃𝐄𝐍𝐃𝐀𝐌☽︎-𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢- (ʳᵉᵛⁱˢⁱ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang