MARI VOTE SEBELUM MEMBACA!
FOLLOW JUGA AKUN INI SUPAYA SAYA SEMANGAT DALAM MENAMBAH CERITA.
DAN YA, JIKA KALIAN ADA SARAN UNTUK SAYA TERKAIT CERITA, BISA DM SAYA YAA.
OH YA, JIKA ADA KRITIK DALAM PENGGUNAAN BAHASA, ATAU TYPO ATAU APAPUN ITU YANG MEMBUAT KALIAN TIDAK NYAMAN DALAM MEMBACA CERITA INI DM JUGA SAYA.
UDAH ITU AJA, TERIMAKASIII.
SELAMAT MEMBACA.
ENJOY!
______
"Baik pak, saya segera kesana. Iya, mari Pak." Ucap Gevan Erlangga, yang tengah mengobrol lewat ponselnya itu. Setelah panggilan tertutup Gevan menghela nafas pelan.
"Kenapa?" tanya Aleza Al Gaskar, kekasih Gevan
"Sayang, maaf, ya? Aku gak bisa anter kamu pulang." ucap Gevan membuat Aleza seketika terdiam, "Ada meeting mendadak banget. Kamu pulang sama Jovan gak papa? Aku suruh Jovan buat anterin kamu, ya? Daripada kamu sendiri, gimana?" tawarGevan.
Aleza masih terdiam menatap Gevan dengan raut sedih sekaligus marah.
"Maaf, ini mendadak banget sayang, maaf ya? Besok gimana kalo kita jalan-jalan? Sebagai permintaan maaf aku?" tawar Gevan.
"Ge, kamu udah janji mau anterin aku. Ini udah jam sembilan, loh? Kamu percaya sama Jovan? Gimana kalo Jovan apa-apain aku?" tanya Aleza.
"Jovan orang yang paling aku percaya, kamu tau sendiri, gak mungkin dong. Ya? Kamu pulang bareng Jovan? Aku ada meeting," Bujuk Gevan.
Aleza menghela nafas kasar, kesal sekali rasanya, namun mau bagaimana lagi? Gevan itu gila kerja.
"Jangan marah dong, senyum," titah Gevan sambil memegang kedua pipi Aleza.
Aleza menepis tangan Gevan dari wajahnya. Dalam posisi itu tiba tiba saja pintu diketuk oleh seseorang.
"Pak, semuanya sudah menunggu." Ucap Jeano Zaphyra Raka, sekretaris Gevan.
Aleza memutar bola mata malas, lalu pergi begitu saja.
Gevan menghela napas pelan, "ya sudah, ayo."
Jeano hanya mengangguk pelan.
_____
Dengan kesal Aleza terus melangkahkan kakinya, terlihat disana sudah ada Jovan yang tengah terduduk dan memainkan ponselnya.
"Oy, Za," Panggil Jovan sambil melambaikan tangan, Aleza pun menghampiri Jovan.
"Sendirian aja, biasanya sama si onoh," sindir Jovan.
"Gevan udah ngasi tau, 'kan? Dah ah, ayo cepet," titah Aleza.
"Oke," sahut Jovan.
Diperjalanan tidak ada yang membuka suara. Aleza masih kesal dengan Gevan dan Jovan enggan untuk membuka suara karena ia tahu jika Aleza tengah kesal jangan diganggu, jika tidak ingin meninggal.
"Van," panggil Aleza.
"Hm? Apaan?" tanya Jovan.
"Kok jalanan sepi banget, ya? Gak kaya biasanya," ucap Aleza yang langsung menyadarkan Jovan. Memang benar jalan malam ini sangat sepi, tidak seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
☾︎𝐃𝐄𝐍𝐃𝐀𝐌☽︎-𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢- (ʳᵉᵛⁱˢⁱ)
De TodoAleza Al Gaskar, ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan masuk ke dalam tubuh seorang gadis bernama Sena. Gadis yang tidak pernah merasakan secuil kebahagiaan. Setelah ia masuk dalam tubuh Sena, ia diperintahkan untuk membunuh semua orang yang telah...