13. BERTEMU

124 24 0
                                    

MARI VOTE SEBELUM MEMBACA!

FOLLOW JUGA AKUN INI SUPAYA SAYA SEMANGAT DALAM MENAMBAH CERITA.

DAN YA, JIKA KALIAN ADA SARAN UNTUK SAYA TERKAIT CERITA, BISA DM SAYA YAA.

OH YA, JIKA ADA KRITIK DALAM PENGGUNAAN BAHASA, ATAU TYPO ATAU APAPUN ITU YANG MEMBUAT KALIAN TIDAK NYAMAN DALAM MEMBACA CERITA INI DM JUGA SAYA.

UDAH ITU AJA, TERIMAKASIII.

SELAMAT MEMBACA.

ENJOY!

______

Tepat malam itu, dengan hujan yang mengguyur serta angin yang menghembus kencang dan petir yang saling meyambar membuat suasana malam itu menjadi menakutkan. Hujan yang seharusnya membuat orang merasa tenang kini bertolak belakang, semua orang merasa gusar dan khawatir, sebab malam itu hujan badai terjadi.

Disisi lain Heri telah menghembuskan nafas terakhirnya, Aleza hanya mampu terdiam menatap jasad Heri. Sedangkan Sena, ia tengah terduduk di meja sambil melingkatkan tangannya di bawah dada.

"Na, lo ga ngerasa bersalah?" Tanya Aleza.

"Untuk apa? Apa dia pernah merasa bersalah setelah memukuliku?" Tanya Sena.

Aleza terdiam lagi.

Tiba-tiba Sena berjalan mendekati tubuh Heri yang sudah terkapar kaku. Tangannya bergerak keatas, dengan mengejutkan tubuh Heri yang semula terkapar kini mengangkat mengikuti arah tangan Sena.

Sena menoleh menatap sebuah tali, dengan sekejap ia menatap kearah leher Heri. Tali itu bergerak dan melingkar dengan sendirinya di leher Heri. Lalu, tali itu diikatkan di salah satu kayu di atap.

Sena beralih menatap Aleza, lalu ia berjalan mendekati Aleza, tangannya kembali bergerak mengusap bagian ujung kepala Aleza hingga bagian ujung kaki Aleza, seketika luka yang baru saja terbentuk itu menghilang, hanya ada luka-luka dahulu yang masih melekat.

"Lukanya hilang, tapi kenapa luka-luka yang dulu selalu lo biarin gitu aja?" Tanya Aleza.

Sena hanya terdiam sambil memerhatika tubuhnya, lalu ia berkata, "tidak bisa. Entahlah, rasanya aku tidak ingin menghilangkan luka-luka itu,"

"Aneh," gumam Aleza.

"Sudahlah. Cepat pergi," titah Sena.

Aleza mengangguk lalu pergi menuju kamarnya.

_____

Paginya, jasad Heri segera dikebumikan. Semua orang berdatangan untuk melayat. Hazel terus menangis dan ditenangkan oleh Sena.

Kematian Heri diyakini karena bunuh diri, jasad Heri di temukan tergantung di gudang, semua orang percaya bahwa Heri mengalami stres usai berita itu tersebar hingga Heri memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Hazel terus menangis tersedu-sedu, bagaimana tidak? Ia sudah ditinggalkan oleh putranya kini ia harus menerima kenyataan pahit bahwa suaminya pun telah meninggal dunia. Kini ia hanya memiliki Sena saja, bukan begitu?

"Sena, janji, ya? Jangan tinggalin ibu, ibu cuma punya kamu," ucap Hazel dan Sena hanya mengangguk.

Heri telah dikebumikan, bersebelahan dengan tempat Marvel dikebumikan.

_____

Media geger kembali usai kematian Heri yang diduga bunuh diri. Semua orang mengatakan bahwa Heri terlalu stess karena berita itu.

☾︎𝐃𝐄𝐍𝐃𝐀𝐌☽︎-𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢- (ʳᵉᵛⁱˢⁱ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang