02. MIMPI

257 22 6
                                    

MARI VOTE SEBELUM MEMBACA!

FOLLOW JUGA AKUN INI SUPAYA SAYA SEMANGAT DALAM MENAMBAH CERITA.

DAN YA, JIKA KALIAN ADA SARAN UNTUK SAYA TERKAIT CERITA, BISA DM SAYA YAA.

OH YA, JIKA ADA KRITIK DALAM PENGGUNAAN BAHASA, ATAU TYPO ATAU APAPUN ITU YANG MEMBUAT KALIAN TIDAK NYAMAN DALAM MEMBACA CERITA INI DM JUGA SAYA.

UDAH ITU AJA, TERIMAKASIII.

SELAMAT MEMBACA.

ENJOY!

_____

Marvel terdiam sambil menatap kaki palsunya yang berada disebelah kanan. Ia menghela nafas pelan, terkadang ia bertanya-tanya, mengapa harus dirinya yang seperti ini?

Ya, Marvel memiliki kekurangan, yaitu saat ia berusia sekitar 16 tahun ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan kaki kanannya harus di amputasi. Yang mengharuskan Marvel menggunakan kaki palsu untuk berjalan normal. Marvel tidak pernah menyangka bahwa nasibnya harus semenyedihkan ini, namun harus bagaimana lagi selain menjalani kehidupan seperti biasanya.

Saat tengah asik melamun, Marvel dikejutkan dengan suara ketukan pintu di kamar Sena, samar-samar ia mendengar suara Sena yang meminta tolong. Namun, suara itu masih terdengar samar-samar membuat Marvel terdiam lagi sambil mem-fokuskan pendengarannya pada suara ketukan itu. Dan, lagi-lagi suara lirih Sena meminta tolong terdengar. Marvel pun beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kekamar Sena.

Setelah sampai, Marvel pun membuka pintu. Betapa terkejutnya Marvel saat melihat Sena yang sudah tergeletak di depan pintu, dengan kondisi kulit yang menunjukan bintik-bintik merah.

"AYAH! IBU!" Teriak Marvel memanggil orangtuanya.

Merasa terpanggil, Hazel dan Heri pun segera menghampiri Marvel. Betapa terkejutnya Hazel saat melihat Sena sudah terbaring tak sadarkan diri didepan pintu.

"Sena! Ya ampun! Marvel, Sena kenapa? Kenapa bisa kaya gini?" panik Hazel.

"Tadi Sena ngetuk-ngetuk pintu terus minta tolong. Aku mau cek dan Sena udah pingsan gitu aja," ujar Marvel menjelaskan.

Hazel terus memeluk Sena sambil menangis, yang Hazel takutkan saat ini adalah keselamatan Sena.  Hazel hanya takut kejadian kemarin kembali menimpa putrinya.

"KALIAN KENAPA DIAM AJA? CEPET BAWA SENA KERUMAH SAKIT!" Teriak Hazel.

Heri yang sedari tadi terdiam langsung tersadar dan segera pergi menyiapkan mobil untuk membawa Sena kerumah sakit.

'Ibu dulu gak pernah seperhatian ini sama Sena, bahkan ibu gak pernah sudi kalo masakannya di makan Sena, tapi kali ini..' Batin Marvel.

_____

Kini Hazel, Heri, dan Marvel sudah berada di rumah sakit dan menunggu kabar Sena dari dokter. Sedari tadi Hazel terus menangis dan ditenangkan oleh Heri.

Sesaat kemudian, sang dokter keluar dari ruang rawat Sena. Dengan segera Hazel berdiri dan menanyakan keadaan Sena.

"Gimana keadaan putri saya, Dokter? Gak ada yang parah, 'kan?" tanya Hazel.

☾︎𝐃𝐄𝐍𝐃𝐀𝐌☽︎-𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢- (ʳᵉᵛⁱˢⁱ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang