HAPPY READING ALL!!!
Hari ini akhirnya Kania kembali berangkat ke sekolah setelah dua hari kemarin absen. Setelah pertemuannya semalam dengan Rahma membuat Kania tahu sedikit mengenai kepribadian cowok yang selalu ceria itu di sekolah.
Kania melangkahkan kakinya dengan ceria sebelum tangan seorang perempuan menghentikan langkahnya.
"Eh.." Kania terkejut dan hampir saja menjatuhkan hp nya.
"Haduh sorry banget. Nama Lo Kania kan? Kelas IPS 1?" Perempuan itu menarik tangan Kania langsung setelah melihat Kania mengangguk.
"Eh mau kemana? Gue mau masuk kelas!" Kania berusaha melepaskan tangan perempuan itu tapi perempuan itu justru tambah mengeratkan pegangannya di tangan Kania.
"Gue Mikha kelas IPA 2, dan Gue juga tahu Lo yang kemarin di hukum sama Rahma. Jadi sekarang Lo harus ikut Gue, semua temen-temen Lo juga udah ada disana."
"Emang mau ngapain?"
Mikha berhenti sebentar dan meletakkan jari telunjuknya di mulut Kania, "Gue nggak akan nyulik Lo atau apa-apain Lo jadi tenang aja. Cukup ikutin Gue!"
Kania mengangguk patah-patah karena jujur tatapan Mikha itu mengerikan, sangat mengintimidasi.
***
Setelah lumayan lama mereka berjalan melewati lapangan tengah yang memisahkan gedung IPA dan IPS kini mereka berdua sudah sampai di sudut gedung IPA yang lumayan ramai.
"Rahma sama Dion ada di dalem sana. Yang bisa masuk kesini cuma Lo Kania, jadi kita berharap banget sama Lo."
Kania bingung dengan ucapan Mikha ditambah perempuan itu sudah tidak tegas seperti tadi tapi justru menatapnya dengan sorot mata yang lemah.
"Kita semua percaya sama Lo Nia." Mikha menepuk pundaknya dua kali.
Kania yang masih bingung tambah bingung ketika tidak sengaja melihat siluet keempat temannya.
"Langsung masuk aja?" Kania menunjuk pintu yang masih tertutup.
Mikha mengangguk dan tersenyum meyakinkan.
***
Kania menghela napasnya berat sebelum tangannya bergerak membuka pintu yang tidak terkunci.
Mulutnya langsung terbuka begitu melihat kejadian didepannya. Tanpa basa-basi Kania langsung menutup pintu kembali dan berjalan ke tengah ruangan.
"RAHMA!"
Satu suara itu berhasil merebut atensi Rahma yang sedang sibuk menonjok laki-laki di depannya.
"Nia." Rahma langsung mundur dan ingin melangkahkan kakinya menuju Kania sebelum sebuah suara berhasil menginterupsinya.
"Jadi dia Ma? Dia yang bakal-"
"STOP! Stop sebelum gue bertindak lebih dari ini." Rahma membalikkan badannya dan menatap tajam laki-laki yang sudah penuh dengan lebam di wajahnya.
"Gue kasihan sama dia Ma, dia bakal-"
"GUE BILANG STOP BANGSAT!" Rahma kembali melayangkan satu pukulan di wajah laki-laki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT KANIA AND HER STORY (AKAHS) |On Hold|
Teen FictionDeskripsi menyusul ya, semoga kalian suka sama ceritanya. So, cekidot