HAPPY READING!!!
Kania tidak tahu kenapa setelah tiga hari yang lalu dia bertemu dengan Rendy, hari ini laki-laki itu mengajaknya bertemu kembali.
Kania sebenarnya ingin menolak karena hari ini dia benar-benar lelah setelah seharian beraktifitas. Tetapi ketika dia ingat bahwa laki-laki itu sempat memberi tahunya informasi dia langsung mengiyakan ajakan Rendy itu.
***
Jadi disinilah dia sekarang, berjalan menuju satu restoran terkenal di kota ini. Kania penasaran kenapa Rendy mengajaknya bertemu, padahal mereka tidak dekat satu sama lainnya.
"KANIA!"
Kania langsung menolehkan kepalanya kearah Rendy. Tersenyum, Kania langsung melangkahkan kakinya menuju meja yang sudah dipesan Rendy lebih dulu.
"Sorry ya, Gue nunggu Kakak dulu tadi."
"It's okay. Gue juga cuma mau ngomong sebentar sama Lo. Maaf kalau ganggu waktu istirahat Lo."
Kania menggeleng, "nggak kok, kebetulan gue lagi free malem ini. Mau ngomong apa?"
"Gue rasa Lo harus tahu ini, walaupun nanti Rahma bakal marah sama Gue."
Kania sedikit terkejut, kenapa Rahma harus marah?
"Oke, emangnya apa?" Kania sedikit mencondongkan badannya kedepan.
"Cewek yang Lo tanya kemarin sekarang udah di Indonesia." Rendy mengatakannya dengan sedikit berat hati.
"Emang sebelumnya dimana?"
"Kemarin dia baru cerita kalau selama ini dia ikut neneknya ke Belanda." Rendy menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi.
"Kalian udah ketemu?" Kania menggigit bibirnya, jika mereka sudah bertemu dengan teman kecilnya itu artinya Rahma...
"Gue nggak tahu mau bilang ini gimana, tapi ya. Kita ketemu kemarin, bahkan kita yang jemput di bandara."
Kania menyibak rambutnya yang tergerai, rasanya gerah karena keringatnya terus keluar. "Bukannya kalian udah kepisah lama?"
"Instagram. Hampir semua orang punya Instagram sekarang. Dia yang DM kita duluan." Rendy menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan percakapannya dengan sahabat kecilnya itu.
Kania membaca percakapan itu dengan seksama, memastikan tidak ada yang terlewat satupun. "Setelah sekian lama chat awal kalian justru dia minta dijemput tanpa ada basa basi dulu?"
Rendy mengangguk, "Gue awalnya nggak mau tapi Rahma langsung gedor kamar Gue. Jadinya mau nggak mau Gue temenin dia."
"Rahma yang paling excited ya?" Kania tersenyum kecut ketika mendengar ungkapan Rendy tadi.
"Dan Rahma udah 2 hari ini nggak berangkat sekolah. Pas Gue tanya kenapa katanya dia sibuk nemenin Dia jalan-jalan."
Kania mengangguk, dia paham. Rahma pasti sangat senang sahabatnya itu akhirnya kembali lagi didekatnya. Dia juga tidak bodoh untuk mengetahui maksud tersirat yang ingin disampaikan oleh Rendy.
"Rahma pasti seneng ya akhirnya 'dia' kembali lagi." Kania merasakan air matanya sudah terkumpul di pelupuk matanya.
Rendy mengusap tangan Kania, "makanya Gue takut pas ngomong ini sama Lo. Rahma bakal marah kalau tahu Lo nangis."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT KANIA AND HER STORY (AKAHS) |On Hold|
Ficção AdolescenteDeskripsi menyusul ya, semoga kalian suka sama ceritanya. So, cekidot