HAPPY READING!!!!
Kania mengerjabkan matanya ketika melihat Rendy sudah membawa beberapa plastik ditangannya yang penuh dengan makanan. Bahkan laki-laki itu masih sibuk berkeliling untuk mencari minuman. Kania sendiri tidak yakin dia bisa menghabiskan makanan sebanyak itu. Sepertinya laki-laki disampingnya sedang lapar mata karena melihat banyak makanan enak disini.
"Ni kita belum beli cilok nih, mau nggak?" Rendy menunjuk gerobak cilok dengan dagunya karena tangannya penuh.
"Terserah deh, bukan gimana-gimana ini makanannya udah banyak loh." Kania menunjuk kantong kresek dikedua tangan Rendy.
"Owh, santai aja Gue makannya banyak Ni. Jangan kaget badan kecil gini porsi makan Gue porsi kuli."
"Beneran? Takutnya malah nggak kemakan nanti." Kania mengulurkan tangannya untuk mengambil beberapa kantong plastik dan membawanya menuju meja yang kosong.
"Santai. Ya udah Lo duduk disini aja Gue mau beli cilok dulu." Rendy meletakkan semua makanan dan minuman yang sudah dibeli setelahnya berlari kecil menuju gerobak cilok yang tidak terlalu ramai.
"Ini kalau sampe nggak habis gue ketawain tuh anak." Kania menggelengkan kepalanya, rasanya perutnya sudah kenyang setelah melihat makanan yang terlalu banyak ini.
***
"Udah dapet ciloknya?" Kania mengulurkan satu tusuk telur gulung kearah Rendy.
"Udah, sekarang Gue mau makan bakso dulu." Rendy mengambil satu bungkus bakso pedas dan langsung memakannya dengan cepat.
Kania tertawa ketika melihat cara makan Rendy yang terburu-buru, sedikit melupakan apa yang baru saja terjadi dengannya tadi.
Rendy yang merasa diperhatikan langsung mengangkat kepalanya dan tersenyum cerah, "Gue emang ganteng Ni tapi kalau lihatin jangan segitunya, Gue nggak nanggung kalau Lo sampai suka sama gue ya."
"Kepedean nih bocil satu." Kania memukul bahu Rendy main-main dan kembali sibuk dengan jajanan didepannya.
***
"Katanya langsung pulang Cal, ini ngapain ke sini dulu? Mau makan?" Rahma melangkahkan kakinya malas ketika Calista mengajak ke pusat kuliner.
"Iya, laper mau makan. Udah ayo! Aku traktir." Calista langsung menarik Rahma menuju ke penjual yang terlihat menarik dimatanya.
Rahma menghela napasnya pasrah mengikuti kemanapun tangannya ditarik. Hingga tidak sengaja ujung matanya melihat seseorang tidak lebih tepatnya dua orang yang sangat dikenalinya.
Oke sepertinya dia tidak salah lagi, dan untuk kedua kalinya dia kembali melihat Rendy bersama Kania. Sebenarnya ada hubungan apa diantara mereka berdua? Bukan hanya sekali Rahma melihat mereka berduaan.
"Cal gue cari tempat duduk dulu, Lo kalau masih mau beli gapapa gue tunggu disana." Rahma menunjuk kearah meja yang lumayan dekat posisinya dengan Kania dan Rendy.
"Oke." Calista tidak peduli dan kembali asyik memilih jajanan yang ada disana, toh tujuan utamanya memang jajan, di samping tujuan lainnya.
***
Setelah memastikan Rahma sudah lumayan jauh, Calista langsung mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan pesan untuk seseorang. Setelah yakin pesannya sudah dibaca Calista kembali asyik dengan kegiatannya mengabaikan Rahma yang terus menerus melihat kearahnya dan kearah meja depan secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT KANIA AND HER STORY (AKAHS) |On Hold|
Teen FictionDeskripsi menyusul ya, semoga kalian suka sama ceritanya. So, cekidot