HAPPY READING!!!
Mikha menghampiri Rahma yang sedang santai sembari memainkan game di ponselnya. Tersenyum, perempuan itu akhirnya mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya di depan Rahma.
Rahma hanya melirik sebentar kemudi kembali asyik dengan gamenya. "Kenapa Mik?"
"Lo mau pensiun dari LamTur apa gimana sih?"
"Semenjak nama gue udah jelek gara-gara berantem sama Dion kan gue udah nggak aktif lagi di LamTur. Ekskul fotografi aja jarang sekarang, males." Rahma mengendikkan bahunya tidak peduli toh semua itu tidak berpengaruh terhadap hidupnya.
"Lo udah tahu berita yang lagi panas disekolah ini?" Mikha menggigit bibirnya, sedikit ragu untuk mengatakannya kepada Rahma.
"Berita apa? Dari tadi gue di kelas terus." Rahma meletakkan ponselnya dan mengarahkan pandangannya kearah Mikha.
Mikha menelan ludahnya gugup, apakah dia harus mengatakan ini kepada Rahma? Dia takut masalah baru malah muncul jika Rahma tahu.
"Eum ya gimana ya..." Mikha menggigit bibirnya, tidak dia tidak boleh mengatakan ini kepada Rahma.
"Mik kalo ngomong yang jelas dong jangan sepotong-sepotong gitu." Rahma kesal ketika melihat temannya itu tidak jadi bicara dari tadi.
"Jangan marah ya tapi." Mikha mengulurkan kelingkingnya kearah Rahma.
Rahma menggulirkan bola matanya malas, "iya, udah. Sekarang apa beritanya?"
"Kania sama Rendy digosipin pacaran soalnya ada foto-" Ucapan Mikha terpotong ketika Rahma menggebrak meja dengan keras.
"Lo ngomong apa? Coba sekali lagi!" Bahkan kini laki-laki itu sudah berdiri dari duduknya.
"Ya gitu, soalnya ada foto pas mereka jalan-jalan bareng dan itu nggak cuma satu foto aja. Kurang lebih ada tiga lebih dan itu udah masuk akun base sekolah semuanya." Mikha menggigit bibirnya, aduh bagaimana ini?
Buru-buru Rahma langsung membuka akun LamTur sekolahnya dan sepertinya Mikha memang tidak main-main kali ini. Bahkan postingan itu sudah mendapatkan lebih dari 1.000 komentar dan lebih dari 1.000 like.
"Kok bisa gini sih Mik?" Rahma menunjuk layar ponselnya.
"Ya gue nggak tahu gimana, bisa Lo lihat sendiri yang ngepost itu juga bukan gue ataupun anak-anak tingkat dua bisa jadi adek kelas yang post itu." Mikha menunjuk nama yang ada di pojok postingan itu.
"Terus gue harus gimana ini Mik?" Rahma mengusak rambutnya kasar, terlalu bingung dengan apa yang baru saja dilihatnya.
Mikha memegang tangan Rahma dan menunjuk kearah pintu, "cari Kania terus Lo minta penjelasan langsung dari dia, juga cari Rendy dan omongin semuanya baik-baik."
Rahma mengangguk dan bersiap akan keluar sebelum tangannya kembali dicekal oleh Mikha.
"Ngapain?"
"Gue ikut, nggak usah nolak." Akhirnya Mikha menarik Rahma keluar dari kelas sebelum penghuni kelas semakin bertambah nantinya.
****
Sementara itu disisi lain Kania dan ketiga sahabatnya itu bingung karena melihat postingan terbaru dari akun LamTur sekolahnya itu. Bahkan kini Kania sudah hampir menangis karena berita yang tersebar itu.
"Ni tenang oke? Everything will be fine." Winda sudah memeluk tubuh sahabatnya itu.
Nina dan Sekar saling bertatapan, apalagi mereka juga mendengar bisik-bisik orang disekitar mereka yang terus membicarakan berita yang baru saja tersebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT KANIA AND HER STORY (AKAHS) |On Hold|
Ficção AdolescenteDeskripsi menyusul ya, semoga kalian suka sama ceritanya. So, cekidot