Bagaskara mendadak diam, Bagaskara sejak bangun tadi mendiami Gusti sampai-sampai membuat Gusti berfikir keras apa yang membuat Bagaskara diam. Gusti menghampiri Bagaskara yang sedang menonton TV, ia mendudukkan dirinya disamping Bagaskara.
"Dek? Kamu dari tadi diem terus, mas ada salah ya?" Bagaskara masih diam.
"Dek? Kalau kamu diam mas ndak tau, salah mas apa?" Bagaskara memberikan ponselnya pada Gusti dan Gusti pun membaca room chat nya dari Gavesha.
Vesha 😸
Ayah? Maaf, vesha akan tinggal
disini dirumah om jaka.Kenapa nggak izin sama ayah?
Gavesha minta maaf ayah.
Alasan kamu pergi tanpa izin?
Sakit hati sama apa yang
di ucapkan ayah gusti.Memangnya ayah gusti bilang apa?
Gavesha faham kalau vesha bukan anak kandung ayah bagas dan ayah gusti. Tapi apa salah kalau gavesha cuman pengen punya ayah bagas sama ayah gusti, tapi ayah gusti lebih sayang sama anak teman kerjanya yang bernama kayla. Gavesha dikatain anak haram, dikatain ibu gavesha itu pembunuh, gavesha sakit hati dan disisi lain gavesha tau diri maka dari itu gavesha nggak mau ngerepotin ayah gusti lagi.
Ayah bagas? Jangan marahin ayah gusti, kemarin gavesha nggak sengaja menghina ibu nya kayla murahan. Ya karena berani menggoda ayah gusti, sedangkan ayah gusti nggak terlihat menolak dan gavesha jadi kesal jadi maaf kalau gavesha menghina tante miranda. Coba ayah bagas tanya, apakah ayah gusti selingkuh sama tante miranda? Kayla anaknya tante miranda sakit, jadi kemarin malam ayah gusti pergi jenguk kayla dirumah sakit dan sebelum pergi gavesha sempat debat dulu sama ayah gusti.
Ayah? Izinkan gavesha tinggal disini.
Iya, ayah izinin.
Gusti langsung terdiam ketika membaca pesan dari Gavesha, Bagaskara berdiri merebut ponselnya dan mengambil kunci mobilnya.
"Dek? Kamu mau kemana?" Gusti menahan tangan Bagaskara.
"Lepas!!"
"Ndak?! Jawab kamu mau kemana?"
"Bukan urusan kamu lah, aku mau pergi kemana. Semalam ternyata kamu jenguk anak selingkuhan kamu ya? Oh... atau jangan-jangan memang kayla itu anak kamu? Atau..." Bagaskara diam sejenak, lalu tertawa kecil. "Aku mau tinggal di apartemen aja, silahkan kamu tinggal sepuasnya disini"
"Dek? Ndak!"
"Apa?! SETELAH KAMU MENGHINA GAVESHA!! Kamu masih merasa tenang? Enggak merasa bersalah? Setelah aku lihat kamu sekarang, kamu memang berubah mas dan aku yakin kamu ada main dibelakang aku. Mungkin sekarang kamu masih bisa menyembunyikan nya, tapi suatu saat nanti pasti akan terbongkar sendiri nya. Aku pergi!"
"Dek? Dek bagas?" Bagaskara berlari masuk kedalam mobil, Gusti mengetuk kaca mobil Bagaskara. "DEK BUKA!! TOLONG DENGARKAN PENJELASAN MAS DULU!!"
"DEK BAGAS?! ARGHHHH!" Gusti mengusak rambutnya kasar, melihat kepergian mobil Bagaskara meninggalkan pekarangan rumah nya.
"Mas ndak mau kamu pergi dek... mas ndak mau... mas belum siap... belum siap dek..." Gusti menangis sambil berjalan masuk kedalam rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMATI S3
Fanfiction"Mas udah janji kan? Buat nggak mengkhianati cinta juga kepercayaan ku? Kenapa mas mengingkarinya?" "Maafkan mas, dek? Tolong berikan mas kesempatan satu kali lagi untuk memperbaiki semuanya"