Gavesha ikut pergi dengan Reyhan dan Laura ke rumah Juna. Karena Gavesha ingin berkumpul lagi dengan sepupunya, waktu bermain dengan Rasya begitu singkat jadi Gavesha memutuskan untuk ikut pergi ke rumah Juna. Galang yang tidak ingin ikut dan lebih memilih bermain dengan Gusti diruang bermainnya.
"Yayah gusti?"
"Dalem nak?"
"Yayah gusti sayang sama yayah bagas nggak?" Gusti menaikan alisnya, kenapa anaknya tiba-tiba bertanya seperti itu?
"Sayang sekali, kenapa anak yayah bertanya seperti itu hm?" Galang menggelengkan kepalanya, tangannya sibuk merakit lego. "Aduh, yayah kepo nih"
"Nanti kalau datang tante cantik lagi..." Galang menjeda ucapannya sambil menggelengkan kepalanya. "Jangan sakiti yayah bagas ya?"
Gusti mengernyitkan dahinya, maksud nya siapa tante cantik yang dimaksud Galang. Apakah Miranda datang lagi kesini? Apakah Miranda sudah dibebaskan dari penjara? Gusti tidak tau jika Miranda sudah tiada sejak 4 tahun yang lalu didalam penjara.
"Yayah gusti ndak akan menyakiti ayah bagas"
"Semoga.." Raut wajah Galang berubah menjadi muram, apakah ada sesuatu yang Galang pikirkan?
"Ingat mimpi yayah gusti selama koma, bagaimana dengan kebahagiaan yayah gusti setelah menyakiti yayah bagas?" Gusti tercekat mendengar ucapan Galang, anaknya seperti bukan anak kecil seperti orang dewasa yang sedang menasehatinya. "Yayah gusti pasti bingung kenapa galang bicara seperti ini kan? Galang cuman mau ngingetin yayah gusti saja."
Galang setelah selesai merakit lego nya, ia berdiri lalu mencium pipi kanan juga pipi kiri Gusti dan duduk diatas pangkuan Gusti.
"Seperti ini terus ya yayah? Jangan seperti yang ada didalam mimpi yayah" Gusti terdiam, bahkan Gusti hanya menceritakan mimpinya itu pada Bagaskara dan bagaimana Galang mengetahuinya?
'Yayah gusti pasti bingung hihihi'
°×××××××°
Bagaskara membuka pintu rumahnya melihat sosok wanita cantik itu dengan dress berwarna hitam tersenyum ramah kearahnya, tetapi ada yang janggal dengan wanita itu kenapa membawa seorang anak kecil disampingnya.
"Maaf cari siapa?" Wanita itu tersenyum kembali, lalu memberikan anak kecil itu pada Bagaskara.
"Ini anaknya gusti" Bagaskara diam menunduk melihat anak kecil itu mendongak tersenyum kearahnya, tiba-tiba datanglah Gusti dari belakang wanita tersebut. "Kamu siapa?"
"Kamu lupa sama aku? Aku sahabat nya miranda, jessica, kamu lupa?" Gusti diam menatap lekat wajah wanita didepannya.
"Jessica?" Gumam Gusti.
"Ini anak kamu mas? Sejak kapan kamu main dibelakang aku? Kamu baru aja bangun dari koma dan... kamu bohong mas" Gusti panik ia langsung menghampiri Bagaskara ingin memeluknya tetapi Bagaskara menghindar. "Dek mas sam-"
"Stop!! Aku nggak mau dengerin penjelasan kamu lagi!! NGGAK CUKUP APA AKU JUGA BISA KASIH KAMU ANAK!! MAS!! NGGAK USAH SELINGKUH JUGA!!"
"BAWA DIA PERGI DARI SINI!! AKU NGGAK MAU LIAT WAJAH KAMU!! WANITA ITU!! DAN ANAK KAMU INI!!"
Bagaskara melirik kearah Galang yang sedang menatap tajam kearah Gusti, sedangkan Gusti dilanda kebingungan sebab dirinya saja baru bertemu dengan Jessica dan bagaimana bisa dia memiliki anak dari Jessica?
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMATI S3
Fanfiction"Mas udah janji kan? Buat nggak mengkhianati cinta juga kepercayaan ku? Kenapa mas mengingkarinya?" "Maafkan mas, dek? Tolong berikan mas kesempatan satu kali lagi untuk memperbaiki semuanya"