Setunggal

433 27 2
                                    

"Ini mas, kopi nya" Bagas menaruh kopinya diatas meja kerja Gusti.

"Suwun nggih dek ku sayang" Gusti cium pipi Bagas sebagai hadiah, karena sudah membuatkannya kopi.

Bagas mengangguk, kedua tangannya terulur mengusap pipi kanan juga pipi kiri Gusti lalu mencium bibir Gusti dan hanya sekedar mencium tidak ada lumatan lembut.

"Aku mau pergi antar gavesha ke sekolah, kamu mau pergi ke rumah sakit sekarang atau nanti?"

"Sekarang" Bagas mengangguk. "Ya udah, tapi diminum dulu kopinya"

"Nggih dek"

"Aku udah ditungguin, aku berangkat sekarang" Gusti mencium kening Bagas, begitupun juga dengan Bagas yang mencium kening Gusti. "Hati-hati dijalan, jangan ngebut"

"Iya"

°×××××××°

"Ayah?" Bagas berdehem.

"Aku sama radeva mau main ke rumah rasya, boleh nggak ayah?"

"Boleh, tapi jangan malam-malam pulangnya ya?" Gavesha mengangguk. "Siap ayah!"

Sampainya disekolah Bagas tidak langsung pulang karena sudah berjanji dengan Jaka untuk pergi shopping, Gavesha sudah lebih dulu masuk kedalam kelasnya dan Bagas menunggu kedatangan Jaka didalam mobilnya.

"Mas gusti akhir-akhir ini kayak gimana gitu, susah dideskripsikan dengan kata-kata" Monolog Bagas.

Gusti menjadi sering pulang malam, padahal pulang kerjanya sekitar jam 5 sore dan setiap pulang Gusti selalu berdiam diri diruang tamu. Lama berperang dengan pikirannya, Bagas menyadari ada seseorang yang mengetuk kaca mobilnya.

"Gue ketuk kaca mobil lo, ada lebih dari 10 kali. Lo kenapa? Ada masalah?" Tanya Jaka.

Bagas menggelengkan kepalanya, "nggak ada."

"Lo nggak bisa bohong sama gue, cerita atau gue paksa lo buat makan duren?" Bagas memberengut tak suka dengan ancaman sahabat nya. "Yang bener aja lah! Masa duren! Hukumannya disuruh shopping sepuasnya sih gue mau"

Jaka menggeplak kepala belakang Bagas, membuat empunya menatap sinis kepadanya. "Jadi nggak shopping?"

"Ya jadi lah! Enak aja nggak jadi!"

"Radeva udah masuk?" Lanjut Bagas.

"Udah"

"Ya udah, gue ngikut dibelakang" Bagas menutup kembali pintu mobilnya dan melihat Jaka yang masuk kedalam mobil.

Sedangkan Jaka terdiam sejenak didalam mobilnya, ia mengingat ucapan Juna seminggu yang lalu kalau Juna melihat dan mendengar dengan jelas kalau Gusti dulu berhubungan badan dengan mantan crush nya sampai memiliki seorang anak perempuan cantik yang bernama Kayla.

'Jadi... pakaiannya mas gusti yang berantakan itu habis melakukan hal itu? Jahat banget mas gusti'

Jaka terperanjat ketika Bagas meng-klakson nya, Jaka menggigit bibir bawahnya lalu menjalankan mobilnya menuju Mall. Selama diperjalanan Jaka selalu memikirkan bagaimana perasaan sahabatnya jika mengetahui hal ini? Sedangkan Bagas berharap rumah tangga nya bisa langgeng sampai akhir hayat.

"Brengsek!! Lo mas!!"

°×××××××°

"Gusti?" Panggil sosok wanita yang kini sudah mendudukkan dirinya dipangkuan Gusti. "Ada apa?"

GEMATI S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang