Enem Welas

229 21 4
                                    

Bagaskara merebahkan tubuhnya diatas sofa sambil menunggu kepulangan suami dan anaknya. Seharusnya Bagaskara ikut menjemput Galang tetapi karena pinggang yang masih sakit, terpaksa harus membatalkan.

"Mas gusti!! Awas aja ya!!"

Tak lama kemudian datanglah Galang dan juga Gusti. Bagaskara tidak tau jika sang anak juga suaminya sudah pulang, Galang menolehkan kepalanya saat teman tak kasat mata nya menunjuk kearah Bagaskara yang sedang rebahan di atas sofa.

"Yayah?!" Bagaskara hampir jantungan karena Galang mengejutkan nya.

"Mana ayah gusti?" Galang menunjuk kearah Gusti yang sedang menutup pintu. "Kangen sama mas ya kamu dek?"

Bagaskara memutar bola matanya, tangan nya membantu melepas seragam Galang.

"Bilang aja toh kalau kamu kangen sama mas," ujar Gusti yang mendudukkan dirinya disamping Bagaskara sambil mencuri kecupan di pipi kesayangannya.

"Ada galang!"

"Maaf ya nak?" Galang menghela nafasnya lalu pergi sambil menenteng tas nya naik keatas.

"Masih sakit ndak dek?" Tanya Gusti, sedangkan Bagaskara menatap datar kearahnya. "Kamu nanya?"

"Sakit ya?"

"Udah tau sakit! Kenapa pake nanya?!"

"Mau di usap?" Bagaskara membelalakkan matanya, lalu memukul dada Gusti keras.

"Aduh dek!! Iya ampun!!"

"Modusss!"

"Ampun! Ampun!"

Kedua tangan Bagaskara ditahan oleh Gusti, sedangkan Bagaskara mencari ancang-ancang untuk pergi darisana tapi ternyata gagal. Bibirnya sudah dulu dibungkam dengan bibir sang dominan, Bagaskara yang sudah menikmati permainan Gusti melingkarkan tangannya ke leher Gusti dan dua pasangan itu menikmati waktu bermesraan nya diruang tamu.

"Kali ini aku tidak sengaja, tapi mereka lucu hihi"

°×××××××°


"Ayah? Masih mual?" Tanya Gavesha.

"Sedikit,"

"Mau cek ke dokter?" Bagaskara menggelengkan kepalanya, tangannya menyentuh perut nya yang terasa nyeri. "Kamu berangkat sekolah aja, nanti kamu telat"

"Tapi ayah..."

"Ayah baik-baik aja" Gavesha mengangguk walaupun ia merasa kurang yakin untuk meninggalkan sang ayah sendirian dengan kondisi lemas dan sedikit pucat.

"Vesha berangkat"

"Hati-hati"

Sudah terhitung sejak bulan kemarin Bagaskara sering merasa mual, ia berfikir mungkin itu hanya sekedar masuk angin tapi ketika masuk di bulan ini Bagaskara merasakan mual dan juga perutnya sering nyeri.

"Apa gue cek ke dokter aja kali ya? Takutnya ada penyakit serius yang menggerogoti tubuh gue ini" Monolog Bagaskara.

Bagaskara pun beranjak dari tempat duduknya lalu pergi ke rumah sakit, ia berharap jika apa yang ada dipikirannya itu tidak benar. Bagaskara menghentikan laju kendaraan nya saat mendapat panggilan dari Jaka.

"Ada apa?"

"Kata vesha lo sakit? Sakit apa?"

GEMATI S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang